Kompas TV kolom sosial

Sekolah dan Pendidikan Karakter dalam Kacamata Ignasius Jonan

Kompas.tv - 30 April 2022, 06:45 WIB
sekolah-dan-pendidikan-karakter-dalam-kacamata-ignasius-jonan
Ignasius Jonan, mantan Menteri Perhubungan Indonesia (Sumber: Medio by KG Media)
Penulis : Redaksi Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sudah 76 tahun sejak Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Dibacakan oleh Ir. Soekarno, deklarasi ini merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia terhadap para penjajah, serta dimulainya revolusi besar-besaran untuk membangun dan menjaga eksistensi bangsa yang baru lahir ini.

Semenjak kejadian bersejarah tersebut, muncul tokoh-tokoh yang mengajukan gagasannya demi masa depan Indonesia.

Sebut saja Ignasius Jonan, mantan Menteri Perhubungan Indonesia; Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia; serta Muhammad Faisal, pendiri Youth Lab sekaligus penulis buku Generasi Phi.

Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, telah berdiskusi dengan para sosok tersebut demi mengulas dan menarik benang merah pergumulan hidup mereka dalam siniar (podcast) Beginu.

Ternyata, masing-masing dari mereka mempunyai caranya sendiri untuk berpartisipasi dalam keberlangsungan hidup serta masa depan bangsa. Akan tetapi, tujuan akhirnya tetap sama, yakni menciptakan Indonesia yang adil dan makmur.

Melalui episode siniar Beginu edisi Wrapped Up Season 3 bertajuk “Perlahan Susun Masa Depan Indonesia”, kisah dan cita-cita dari para sosok tersebut diungkap serta dikompilasikan menjadi satu.

Salah satu tokoh yang hadir dalam kompilasi Beginu tersebut adalah Ignasius Jonan. Ia membicarakan pentingnya sekolah sebagai fundamental pendidikan menuju cerahnya masa depan Indonesia, meskipun ia tak pernah menyukai sekolah.

Menurut Jonan, pendidikan atau pembentukan karakter adalah kunci dari kualitas suatu sekolah dibanding sekadar kepintarannya saja.

“Sekolah itu harus mendidik karakter, itu yang paling penting. Character first, knowledge itu second,” tegas Jonan.

“Kalau knowledge first, character second, kadang-kadang akhirnya character jadi dilupakan. Itu yang membedakan the top school dengan average school,” tambahnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x