Kompas TV nasional peristiwa

Faktor Keamanan dan Takut Begal, Alasan Pemudik Pilih Nyebrang di Pelabuhan Merak Malam Hari

Kompas.tv - 24 April 2022, 10:34 WIB
faktor-keamanan-dan-takut-begal-alasan-pemudik-pilih-nyebrang-di-pelabuhan-merak-malam-hari
Ilustrasi Pemudik di Pelabuhan Merak Banten (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV — Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan para pemudik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, lebih suka menyebrang di malam hari dengan alasan keamanan, salah satunya takut begal.

Terkait hal itu, Djoko meminta pemerintah untuk menjamin keamanan bagi pemudik agar antrean dan kepadatan di Pelabuhan Merak saat puncak mudik bisa terurai.

"Nah ini, pemerintah perlu menjamin adanya keamanan di daerah Lampung dan ini sudah bertahun-tahun terjadi. Saya kira kalau keamanannya terjadi mereka juga tidak akan mungkin melakukan perjalanan malam," kata Djoko Setijowarno dalam program dialog Sapa Indonesia Pagi Akhir Pekan KOMPAS TV, Minggu (24/4/2022).

Jaminan keamanan, kata Djoko, dinilai lebih efektif daripada sekadar memberi diskon tiket penyebrangan selain pada malam hari kepada para pemudik.

Baca Juga: Ratusan Pemudik Terlantar di Pelabuhan Merak, Ada Apa?

"Meskipun sudah diupayakan dari pihak ASDP umpamanya kalau beli tiket selain malam diberi korting (potongan) 20 persen, tidak pengaruh juga katanya. Karena keamanan lebih utama ketimbang tiketnya murah," terang Djoko berdasar hasil pantauannya di Sumatera beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Djoko yang merupakan Ketua Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini menjelaskan jaminan keamanan yang dimaksud ialah dalam arti luas.

Diantaranya seperti, keamanan pemudik dari tindakan kejahatan jalanan seperti begal hingga soal penerangan jalan.

"Keamanan dalam arti luas, artinya mereka takut dibegal atau sebagainya selain penerangan jalan itu penting. Yang penting keselamatan dan keamanan pada dirinya dan itu yang harus dilakukan itu bertahun-tahun terjadi sampai sekarang," ujarnya menjelaskan.

Menurutnya, jika kemudian jaminan tersebut bisa dirasakan pemudik, maka sangat dimungkinkan kepadatan jelang lebaran bisa diurai. Selain dengan meminta pemudik untuk berangkat jauh hari sebelum puncak arus mudik.

Diketahui, pemerintah memprediksi puncak mudik akan terjadi pada 28-29 April mendatang. Seperti tahun sebelumnya, pada puncaknya itu biasanya Pelabuhan Merak akan mengalami antrean panjang kendaraan yang hendak masuk ke dalam kapal.

"Jadi kalau ada jaminan seperti itu nantinya Merak mungkin tidak seperti sekarang memuncak. Namun ini juga himbauan gencar di media media perjalanan mudik sudah mulai sejak jumat lalu," ungkapnya.

Sementara itu, dari hasil pantauan kesiapan mudik lebaran 2022, Djoko menyebut bahwa Pelabuhan Merak telah memenuhi kapasitas masyarakat dan kendaraan yang menyebrang.

Terlebih, lanjutnya, jika penyebrang bisa terbagi dalam rentang waktu yang merata mulai pagi hingga malam.

"Namun nampaknya sebarannya tidak bisa merata. Rata-rata mereka lebih memilih menyebrang malam hari dengan pertimbangan kalau sampai di Bakauheni pagi mereka bisa melanjutkan perjalanan alasannya keamanan," tuturnya.
 
"Ya benar juga masyarakatnya cerdas gitu ya, oleh sebab itu sekarang pemerintah bagaimana menjamin keamanan di daerah Lampung sehingga jam berapapun mereka pulang aman. Itu yang penting," pungkas dia.

Baca Juga: Dermaga Reguler & Eksekutif Padat, Bagaimana Kondisi Pelabuhan Merak Hari Ini?



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x