Kompas TV nasional sosial

Mudik dengan Motor Dinilai Tak Ramah Anak, KPAI Minta Pemerintah Antisipasi

Kompas.tv - 23 April 2022, 20:18 WIB
mudik-dengan-motor-dinilai-tak-ramah-anak-kpai-minta-pemerintah-antisipasi
Ilustrasi pemudik dan keluarganya yang menggunakan sepeda motor. (Sumber: Tribun Jabar/Gani Kurniawan )
Penulis : Dian Septina | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dengan menurunnya dampak pandemi, larangan mudik dicabut pemerintah. Tentu, mudik tahun ini akan menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk menjaga kembali silaturahmi, setelah 2 tahun tidak pulang kampung.

Prediksi pemerintah tentang peningkatan tajam pemudik yang mencapai 85 juta orang, menandakan mudik sesuatu yang tidak bisa ditahan lagi. Mau tidak mau, semua hal harus dipersiapkan.

Pemerintah sudah menghitung dari peningkatan animo mudik di berbagai tiket penjualan transportasi yang meningkat tajam. Artinya, mudik individu juga akan meningkat.

Di sisi lain, dampak ikutan pandemi yang panjang dan belum selesai, terutama faktor ekonomi, tidak menyurutkan masyarakat untuk tetap mudik. Mereka tetap mencari cara agar tetap bisa pulang kampung, di antaranya dengan memilih kendaraan yang dianggap hemat, ekonomis dan murah dengan motor.

Untuk itu, jauh-jauh hari Presiden Jokowi telah mengingatkan Menteri Perhubungan, kepolisian, Kementerian PUPR dan stakeholder penyelenggara transportasi, tentang pentingnya membagi beban perjalanan melalui darat, laut dan udara.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2022: Cek Titik Rawan Macet di Wilayah Jawa Timur

Dapat dipastikan, perjalanan darat akan menjadi idola setiap pemudik. Pemerintah juga mengimbau pentingnya penyediaan rest area pemudik motor.

Mudik dengan motor, menempuh berjam-jam di perjalanan, tentu sangat melelahkan. Belum lagi dengan membawa barang-barang berukuran besar dan anggota keluarga beserta anak. Karena memang, motor bukan kendaraan yang diperuntukkan perjalanan jauh.

Sehingga sangat bijak, bila para pemudik motor tidak memaksakan diri, benar benar memastikan kendaraan dalam kondisi prima dan selalu menghentikan kendaraannya setiap 2 jam.

Apalagi bila perjalanan disertai hujan, angin kencang, panas, gelap, yang tentu sangat tidak diharapkan. Kita berdoa perjalanan cerah, mendapat istirahat yang cukup dan membawa keselamatan sampai kampung halaman.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x