Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin Tuduh Rezim Kiev Tak Izinkan Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah

Kompas.tv - 23 April 2022, 19:04 WIB
putin-tuduh-rezim-kiev-tak-izinkan-pasukan-ukraina-di-mariupol-menyerah
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh rezim Kiev tak mengizinkan pasukan di Mariupol menyerah. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pasukan Ukraina di Mariupol untuk menyerah ke tentara Rusia.

Hal itu diungkapkan Putin saat berbicara dengan Presiden Uni Eropa (UE) Charles Michel lewat telepon, Jumat (22/4/2022).

Namun, Putin menyebut bahwa Kiev memaksa pasukan Ukraina di Mariupol untuk terus bertempur.

Padahal, menurutnya, ia telah memberikan tawaran agar para pasukan itu menyerah.

Baca Juga: 4 Petinggi Gas Rusia Tewas Mencurigakan, Putin Disebut Mulai Bersihkan Lingkaran Terdekatnya

“Semua anggota angkatan perang Ukraina, militan dari batalion nasionalis dan pasukan asing yang menyerah nyawanya akan dijamin, diperlakukan berdasarkan hukum internasional, dan penyediaan perawatan medis yang memenuhi syarat,” ujar Putin seperti diungkapkan Kremlin dikutip dari The Moscow Times.

“Tetapi rezim Kiev tak membiarkan kesempatan tersebut untuk digunakan,” tambahnya.

Pasukan Ukraina di Mariupol dikabarkan berlindung di Pabrik Baja Azovstal, yang menjadi sasaran pengeboman Rusia beberapa pekan terakhir.

Pasukan Ukraina sendiri kerap menghiraukan perintah dari Rusia untuk menyerah.

Baca Juga: Zelensky: Nasib Ukraina akan Ditentukan di Wilayah Timur dan Selatan Negara Itu

Mereka lebih memilih mencari rute kemanusiaan untuk mengevakuasi mereka yang terperangkan di pabrik untuk keluar dari kota yang terkepung tersebut.

Menurut Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, sekitar 1.000 warga sipil dan 500 pasukan Ukraina yang terluka berlindung di pabrik tersebut.

Michael sendiri mengungkapkan dalam Twitter-nya bahwa ia telah memperingatkan Putin dengan keras untuk segera mengizinkan akses kemanusiaan dan jalur aman dari Mariupol dan kota Ukraina yang dikepung lainnya.




Sumber : The Moscow Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x