Kompas TV nasional agama

BMKG Prediksi Hilal Idul Fitri 1443 H Berpotensi Terlihat 1 Mei 2022

Kompas.tv - 22 April 2022, 13:33 WIB
bmkg-prediksi-hilal-idul-fitri-1443-h-berpotensi-terlihat-1-mei-2022
Ilustrasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hilal berpotensi teramati atau terlihat pada Minggu, (1/5/2022). (Sumber: KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hilal berpotensi teramati atau terlihat pada Minggu, (1/5/2022).

Adapun informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/4/2022).

Rahmat menuturkan, potensi terlihatnya bulan baru pertanda Lebaran 2022 itu diketahui dari data-data hisab Hilal Awal Syawal 1443 H/2022 M.

"Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan Rukyat Hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan," kata Rahmat.

Menurut penjelasannya, konjungsi atau ijtimak awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu 1 Mei, pukul 03.27 WIB atau 04.27 Wita atau 05.27 WIT.

Dia mengatakan, terbenam matahari paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.29 WIT dan paling akhir pukul 18.45 WIB di Sabang, (Aceh).

Baca Juga: Daftar Lokasi Rukyatul Hilal di 34 Provinsi pada 1 Mei 2022 untuk Penentuan Lebaran 1 Syawal 1443 H

Sementara itu, tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79 di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57 di Sabang (Aceh). Elongasi hilal sebesar 4,88 derajat di Oksibil, Papua hingga 6,35 derajat di Sabang, Aceh.

Lalu, umur bulan saat matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke, Papua sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang, Aceh.

Lag atau selisih terbenamnya matahari dan terbenamnya bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang, Aceh. Kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam berkisar antara 0,18 persen di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 persen di Sabang (Aceh).

Meski demikian, BMKG tak mau terburu-buru menetapkan Lebaran Idulfitri jatuh pada Senin (2/5). BMKG, lanjut Rahmat, meminta masyarakat menunggu keputusan resmi pemerintah.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x