Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Investigator: Drone dari Wilayah Ukraina yang Jatuh di Zagreb Kroasia Ternyata Angkut Bom

Kompas.tv - 14 April 2022, 02:45 WIB
investigator-drone-dari-wilayah-ukraina-yang-jatuh-di-zagreb-kroasia-ternyata-angkut-bom
Tim investigasi bentukan Kroasia mempresentasikan hasil investigasi insiden jatuhanya drone di Zagreb yang menimbulkan ledakan besar pada 20 Maret lalu. Presentasi ini digelar pada Rabu (13/4/2022). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

ZAGREB, KOMPAS.TV - Tim investigasi bentukan Kroasia mengumumkan, drone militer yang terbang dari zona perang Ukraina dan jatuh di Kota Zagreb, Kroasia, pada Maret lalu ternyata mengangkut bom. Hal tersebut disampaikan tim investigasi, Rabu (13/4/2022) kemarin.

Pada 10 Maret lalu, sebuah drone Tupolev TU-141 seberat enam ton jatuh di Zagreb dan menimbulkan ledakan besar.

Drone itu jatuh di lapangan dekat sebuah asrama pelajar. Ledakan merusak sekitar 40 kendaraan yang diparkir, tetapi tidak ada korban manusia.

Drone Tupolev TU-141 adalah pesawat nirawak surveilans buatan Uni Soviet yang dioperasikan baik Rusia atau Ukraina.

Baca Juga: Drone Misterius Diduga dari Perang Rusia-Ukraina Jatuh di Zagreb, Presiden Kroasia Khawatir

Anggota tim investigasi bentukan Kroasia menyebut drone itu mengangkut sebuah “bom udara terimprovisasi” yang diisi bahan peledak yang jenisnya belum diketahui.

“Dapat disimpulkan dengan jelas bahwa ini adalah fragmen-fragmen bom udara OFAB 100-120. Baik bom atau picunya dibuat di Uni Soviet lawas,” kata salah satu anggota tim investigasi, Mayjen Mile Tomic dikutip Associated Press.

Fragmen bahan peledak yang diangkut drone Tupolev TU-141 yang jatuh di Zagreb pada 10 Maret lalu saat dipamerkan tim investigasi bentukan Kroasia pada Rabu (13/4/2022). (Sumber: Associated Press)

Tim investigasi belum bisa menemukan siapa operator drone yang nyasar ke Zagreb tersebut.

Sebelumnya, pihak Rusia dan Ukraina sama-sama membantah telah mengoperasikan drone itu.

Tim investigasi menduga drone ini lebih mungkin diluncurkan pihak Ukraina. Pasalnya, ditemukan jejak cat bendera biru-kuning Ukraina di bangkai drone.

Namun, bangkai ini juga dimarkahi bintang merah, tanda angkatan udara Rusia.

Adapun NATO belum berkomentar mengenai temuan terbaru terkait insiden drone tersebut. 

Sebelumnya, otoritas Kroasia mengkritik NATO atas respons lambat insiden drone ini. Zagreb mempertanyakan kesiapan aliansi mengantisipasi serangan udara.

Sebelum jatuh di Zagreb, drone itu melintasi wilayah dua negara anggota NATO yang lain, yakni Rumania dan Hungaria.

NATO mengaku sistem pertahanan udaranya melacak jalur terbang drone itu sebelum jatuh di Zagreb. Namun, Kroasia protes karena tidak diinformasikan oleh NATO.

Belakangan ini, NATO telah meningkatkan penerbangan surveilans di dekat Ukraina. Pada 16 Maret lalu, dua unit jet F-16 Amerika Serikat (AS) diterjunkan ke Kroasia untuk memperkuat perbatasan tenggara aliansi.

Baca Juga: Bill Clinton Mengaku Selalu Buka Pintu NATO untuk Rusia, Kremlin Membantah: AS Selalu Menolak


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x