Kompas TV cerita ramadan risalah

Asal-usul Perang Badar, Perang Dahsyat Umat Islam di Bulan Ramadan

Kompas.tv - 13 April 2022, 10:56 WIB
asal-usul-perang-badar-perang-dahsyat-umat-islam-di-bulan-ramadan
Ilustrasi Perang Badar. Perang Badar adalah pertempuran besar pertama umat Islam melawan kaum Quraisy yang terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624). (Sumber: Kompas.com )
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu perang terbesar dalam sejarah umat Islam adalah peperangan yang disebut Perang Badar. Ini terjadi pada pertengahan bulan Ramadan.

Tepatnya, perang badar terjadi pada  hari jumat, 17 Ramadan tahun kedua hijriah atau pada 3 Maret 634 Masehi.

Dikisahkan, kekuatan umat Islam begitu kecil dibandingkan dengan pasukan Makkah, kumpulan dari pelbagai kabilah dari Quraysia yang ingin menghancurkan Nabi dan umat Islam.

Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah Ar-Rahiq al-Makhtum karya Syaikh Syafiurrahman al-Mubarakfuri hal. 285-285, dikisahkan tentang perang yang disebut sebagai perang badar kubra.

Perang ini juga peperangan pertama dalam Islam dan menentukan masa depan Umat Islam berhadapan dengan kekuatan politik yang besar.

Pasukan Madinah atau kaum muslimin terdiri dari 313 pasukan saja dan dipimpin oleh Rasulullah. 86 orang dari Muhajirin, 61 orang dari suku Aus dan sisanya orang dari suku Khazraj.

Mereka hanya memiliki dua ekor kuda yang dimiliki oleh az-Zubair bin Awwam dan al-Miqdad ibn al-Aswad, 70 ekor unta yang ditunggangi secara bergantian, dan perlengkapan perang yang sangat minim.

Sedangkan pasukan Makkah terdiri dari sekitar seribu tiga ratus pasukan dan membawa lebih dari 100 ekor kuda dan pasukannya berbaju besi dan dipimpin oleh Abu Jahal bin Hisyam.

Singkat cerita, perang itu akhirnya dimenangkan oleh pasukan umat Islam. Lantas, apa yang melatarbelakangi peperangan tersebut?

Baca Juga: 11 Ramadan, Kisah Wafatnya Khadijah Istri Nabi Muhammad

Asal Usul Perang Badar di Bulan Ramadan

Hal ini bermula saat Nabi bersama pengikutnya Hijrah ke Madinah dan meninggalkan Makkah. 

Waktu itu, ketika tekanan makin tinggi kepada kaum Muslim, serta perlakuan buruk seperti embargo ekonomi hingga penganiayaan, maka pindah ke Madinah adalah hal logis.

Di Madinah, perkembangan Islam kian meninggi dan mampu menarik kabilah-kabilah di sekitar Makkah-Madinah hingga para pembesar di Makkah pun marah.

Para pembesar Quraisy merasa eksistensi umat Islam dan Nabi harus segera dimusnahkan.

Bagi umat Islam, peperangan adalah upaya mempertahankan diri, sekaligus menunjukkan pelajaran tentang kekuatan Islam yang sudah bertahun-tahun ditindas, tapi kini dapat menghimpun kekuatan besar di Madinah.  

Perang ini sendiri dikisahkan banyak keajaiban di dalamnya dan sepertinya tidak bisa dinalar. Umat Islam secara hitungan matematis tentu saja akan kalah. Tapi fakta berbicara sebaliknya.

Pasukan Makkah kocar-kacir dalam perang tersebut. Pasukan Madinah yang dipimpin Rasulullah berhasil memenangkan pertempuran atas izin Allah SWT.

Badar sendiri diambil dari nama wilayah yang terletak antara Makkah dengan Madinah. Di Badar juga terdapat mata air yang kerap jadi persinggahan kafilah. Tempat ini menjadi pemberhentian sekaligus perlintasan kendaraan, baik yang menuju Makkah atau Jeddah, maupun yang kembali ke Madinah. Jaraknya sekitar 148 kilometer (km) dari Madinah. 

Kelak, sejarah mencatat, perang badar menjadi tonggak penting eksistensi umat Islam dan Nabi Muhammad dalam merebut pengaruh, khususnya di jazirah Arab hingga akhirnya suku-suku lain secara politik mulai melihat Madinah sebagai kota penting di Arab. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x