Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kecam Sanksi Barat, Medvedev: Ini Agresi, Rusia Berhak Pertahankan Diri

Kompas.tv - 9 April 2022, 06:07 WIB
kecam-sanksi-barat-medvedev-ini-agresi-rusia-berhak-pertahankan-diri
Ilustrasi. Dmitry Medvedev, orang dekat Vladimir Putin sekaligus mantan presiden dan perdana menteri Rusia. Pada Jumat (8/4), Medvedev menyebut sanksi Barat terhadap Rusia adalah tindakan agresi dan Rusia berhak mempertahankan diri. (Sumber: Yekaterina Shtukina/Sputnik via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menegaskan bahwa sanksi beruntun negara-negara Barat terkait invasi ke Ukraina adalah “tindakan agresi” terhadap Rusia. Hal tersebut disampaikan Medvedev melalui kanal Telegram-nya, Jumat (8/4/2022).

Medvedev pun menyebut Rusia berhak mempertahankan diri dari “perang hibrida”. Mantan presiden Rusia ini berikrar negaranya akan melakukan langkah-langkah pertahanan diri.

“Seluruh kombinasi kondisi politik dan hukum terkini memperkuat kesimpulan bahwa sanksi-sanksi dalam situasi saat ini (invasi Rusia ke Ukraina) dapat dikualifikasikan sebagai tindakan agresi terhadap Rusia dan sebentuk perang hibrida,” kata Medvedev sebagaimana dikutip TASS.

Baca Juga: Kedubes Inggris di Jakarta: Inggris Jatuhkan Sanksi Baru, Termasuk ke Orang Dekat Vladimir Putin

“Rusia punyak hak untuk mempertahankan diri secara individual dan kolektif sesuai kerangka legislasi nasional dan hukum internasional. Tidak perlu diragukan bahwa Rusia akan menggunakan hak ini (pertahanan diri) dengan cara dan cakupan yang menurutnya tepat,” imbuhnya.

Kendati demikian, Medvedev enggan mengelaborasi lebih jauh tindakan apa yang sekiranya diambil Rusia.

Rusia sendiri disasar sederet sanksi ekonomi berat sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari silam. Bank, perusahaan, dan individu berpengaruh Rusia dibekukan dari layanan finansial negara lain serta aset-aset mereka disita.

Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Uni Eropa menjadi pihak yang paling getol menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Belakangan, wacana embargo total terhadap impor energi dari Rusia dibahas akibat perang yang masih berkecamuk.

Medvedev menuduh sanksi-sanksi Barat bertujuan untuk “merusak kemerdekaan ekonomi” Rusia.

“Mereka menyasar kemerdekaan ekonomi (Rusia) dan, alhasil, kedaulatan negara, yang mana membahayakan eksistensi negara. Faktanya, sebagaimana dikatakan lawan-lawan kami, ini adalah deklarasi perang ekonomi,” pungkas Medvedev.

Baca Juga: Jepang Larang Impor Vodka dan Investasi di Rusia, serta Usir 8 Diplomat Moskow


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x