Kompas TV nasional berita utama

Pengamat soal Jokowi Minta Stop Suarakan Tunda Pemilu: Jangan Dilihat Isu Ini akan Berakhir

Kompas.tv - 7 April 2022, 09:15 WIB
pengamat-soal-jokowi-minta-stop-suarakan-tunda-pemilu-jangan-dilihat-isu-ini-akan-berakhir
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pidato di acara Silatnas Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau Apdesi di Istora Senayan, Selasa (29/3/2022). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Lingkar Madani Indonesia (LIMA Indonesia) Ray Rangkuti meyakini isu tunda Pemilu 2024 tidak akan berakhir meski Presiden Joko Widodo meminta menteri-menterinya stop bersuara.

“Sekalipun begitu, masyarakat tetap perlu diingatkan bahwa ucapan Pak Jokowi itu jangan dilihat sebagai tanda isu ini akan berakhir. Belum tentu,” ujar Ray Rangkuti dalam keterangan tertulisnya kepada KOMPAS TV, Kamis (7/4/2022).

Sebab, kata Ray, sudah berulangkali Presiden Jokowi menyatakan bahwa beliau taat konstitusi, tapi uniknya, jangankan menahan diri, para menteri tetap keluar dengan menyebut bahwa perpanjangan masa jabatan itu merupakan kehendak publik.

“Bahkan menyebut adanya big data perbincangan 110 juta warga tentang topik ini. Big data yang kenyataannya tidak pernah bisa dibuktikan alias big data antah berantah,” kata Ray.

Baca Juga: Jokowi Minta Stop Suarakan Tunda Pemilu, Pengamat: Menguatkan Asumsi, Isu Ini dari Lingkaran Istana

Tak hanya itu, Ray juga menyoroti soal pernyataan Pak Jokowi yang menyatakan isu tiga periode seperti menampar wajahnya. Tapi seketika, para pembantunya justru membuat ilusi tentang 3 priode atau perpanjangan masa jabatan.

“Alih-alih berhenti malah makin menjadi-jadi dan kenyataan seperti bukan sekali, tapi beberapa kali,” ucapnya.

Menurur Ray, beda pernyataan dengan kenyataan bukan hanya soal penundaan pemilu atau 3 periode saja. Dalam rekam peristiwa, Ray mengingatkan kembali bagaimana respons Presiden Jokowi soal revisi UU KPK.

Dimana ketika itu, Presiden Jokowi mengatakan menolak revisi UU KPK tapi faktanya justru mendukung.

“Awalnya menyatakan menolak tapi akhirnya menyetujui,” ujar Ray mengingatkan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x