Kompas TV cerita ramadan panduan

Tiga Hal yang Bisa Menghilangkan Pahala Puasa, Apa Saja?

Kompas.tv - 5 April 2022, 18:58 WIB
tiga-hal-yang-bisa-menghilangkan-pahala-puasa-apa-saja
Tiga hal yang bisa membatalkan pahala puasa. (Sumber: Sewcream via Kompas.com)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ibadah puasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja. Namun juga ibadah bathin menjaga nafsu.

Karena itu, selain merupakan kewajiban bagi seorang Muslim, puasa juga merupakan amalan yang mendapat nilai tinggi dalam hal pahala. 

Puasa juga harus menjadi sebuah momentum untuk meninggalkan maksiat.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa banyak orang yang berpuasa hanya mendapat lapar dan haus. 

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).

Hadist di atas menjelaskan bahwa orang berpuasa bisa menahan lapar dan haus, namun ia justru tak mendapatkan pahala. 

Dilansir dari NU Online, Habib Zain bin Smith menjelaskan hal-hal apa saja yang bisa menghilangkan pahala puasa. 

Dalam kitab al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, Habib Zain bin Smith memaparkan penafsiran terkait ayat di atas. 

Baca Juga: Apa Hukum Kumur-kumur saat Puasa di Siang Hari? Simak Penjelasannya

Habib Zain bin Smith mengatakan ada tiga orang yang hanya akan mendapat lapar dan haus selama puasa yaitu:

1. Orang berpuasa tapi tidak meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghilangkan pahala puasa, seperti, menggunjing orang lain, mengadu domba, dan berbohong.

Hal tersebut pernah disampaikan Rasulullah dalam sebuah hadistnya. 

“Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).

2. Orang berpuasa tapi dalam hatinya memiliki sifat riya’ (ingin dipuji oleh orang lain) atau merasa bahwa dirinya lebih baik dari yang lain. Hal tersebut juga bisa menghilangkan pahala puasa. 

Untuk poin kedua ini, Habib Zain bin Smith menjelaskannya melalui suatu hikayat. 

Pada suatu hari ada seseorang yang menghadiri majelis Syekh Abdul Qadir al-Jilani, kemudian dihidangkan di hadapannya suatu makanan. 

Syekh Abdul Qadir berkata, “Makanlah!”

“Saya puasa,” jawab orang tersebut.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x