Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Umumkan Sudah Pindahkan 410 Jasad Warga Sipil dari Sekitar Ibu Kota Kiev

Kompas.tv - 4 April 2022, 06:02 WIB
ukraina-umumkan-sudah-pindahkan-410-jasad-warga-sipil-dari-sekitar-ibu-kota-kiev
Mayat laki-kali, sebagian dengan tangan terikat di belakang terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Jaksa Agung Ukraina hari Minggu, (3/4/2022) mengatakan mayat 410 warga sipil telah dipindahkan dari kota-kota di wilayah Kiev yang baru-baru ini direbut kembali oleh Ukraina dari pasukan Rusia. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

KIEV, KOMPAS.TV - Jaksa Agung Ukraina hari Minggu, (3/4/2022) mengatakan mayat 410 warga sipil telah dipindahkan dari kota-kota di wilayah Kiev atau Kyiv yang baru-baru ini direbut kembali oleh Ukraina dari pasukan Rusia, seperti dilaporkan Associated Press, Senin, (4/4/2022)

Iryna Venediktova, jaksa agung Ukraina, mengatakan di Facebook mayat-mayat itu dipindahkan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Dia mengatakan 140 dari mereka sedang menjalani pemeriksaan oleh jaksa dan spesialis lainnya.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk hari Minggu mengatakan walikota desa Motyzhyn, di wilayah Kiev, dibunuh saat ditahan oleh pasukan Rusia. Vereshchuk menambahkan saat ini ada 11 wali kota dan pemimpin wilayah berada di bawah penahanan Rusia di seluruh Ukraina.

Dalam pidato video hari Minggu, (3/4/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam pembunuhan warga sipil dan menyebut mereka "orang-orang aneh yang tidak tahu bagaimana melakukan sebaliknya." Zelenskyy memperingatkan lebih banyak kekejaman mungkin terungkap jika pasukan Rusia diusir dari wilayah pendudukan lainnya.

Zelenskyy mengatakan serangan Rusia di Ukraina sama dengan genosida, dan pemimpin berbagai negara di Eropa mengutuk Rusia menyusul laporan mengerikan dari warga sipil dan foto mayat dengan tangan terikat di belakang punggung mereka.

Baca Juga: Rusia Dapat Badai Kutukan dari Eropa atas Temuan Mayat Warga Sipil yang Tampak Dieksekusi di Ukraina

Seorang perempuan berjalan di antara tank pasukan Rusia yang telah hancur di pinggiran kota Kiev, Ukraina, Minggu (3/4/2022). Jaksa Agung Ukraina hari Minggu, (3/4/2022) mengatakan mayat 410 warga sipil telah dipindahkan dari kota-kota di wilayah Kyiv yang baru-baru ini direbut kembali oleh Ukraina dari pasukan Rusia. (Sumber: Associated Press)

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa foto dan video mayat "telah diatur oleh rezim Kyiv untuk media Barat." Disebutkan walikota Bucha tidak menyebutkan pelanggaran apa pun satu hari setelah pasukan Rusia pergi dari kota tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan, "tidak ada seorang pun warga sipil yang menghadapi tindakan kekerasan oleh militer Rusia" di Bucha.

Wartawan Associated Press melihat mayat sedikitnya 21 orang di berbagai tempat di sekitar Bucha, barat laut ibu kota. Satu kelompok beranggotakan sembilan orang, semuanya berpakaian sipil, tersebar di sekitar lokasi yang menurut penduduk digunakan pasukan Rusia sebagai pangkalan.

Mereka tampaknya dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya dua tangan diikat ke belakang, satu ditembak di kepala, dan kaki lainnya diikat.

Pejabat Ukraina menyalahkan pasukan Rusia atas pembunuhan di Bucha dan pinggiran Kyiv lainnya, dimana presiden Ukraina menyebutnya sebagai bukti genosida. Tetapi Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan itu sebagai “provokasi.”

Baca Juga: Pembantaian Warga Sipil di Pinggiran Ibu Kota Terkuak, Wali Kota Kiev Terkejut: Ini Genosida!

Penemuan itu menyusul mundurnya Rusia dari daerah sekitar ibu kota, wilayah yang mengalami pertempuran sengit sejak pasukan menginvasi Ukraina dari tiga arah pada 24 Februari.

Pasukan yang masuk dari Belarusia ke utara menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mencoba membuka jalan ke Kiev, tetapi kemajuan mereka terhenti akibat pertahanan pasukan Ukraina.

Moskow sekarang mengatakan pihaknya memfokuskan serangannya di timur negara itu, tetapi juga menekan pengepungan di sebuah kota di utara dan terus menyerang kota-kota di tempat lain dalam perang yang telah menewaskan ribuan orang dan memaksa lebih dari 4 juta orang Ukraina meninggalkan negara mereka.

Pasukan Rusia masuk ke Bucha pada hari-hari awal invasi dan bertahan hingga 30 Maret.

Dengan bergerak mundurnya pasukan Rusia, penduduk memberikan laporan yang mengerikan pada hari Minggu, mengatakan tentara menembak dan membunuh warga sipil tanpa alasan yang jelas.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x