Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

34 Serangan Rusia ke Fasilitas Medis Ukraina Terdokumentasi, Berpotensi Jadi Kejahatan Perang

Kompas.tv - 26 Maret 2022, 15:42 WIB
34-serangan-rusia-ke-fasilitas-medis-ukraina-terdokumentasi-berpotensi-jadi-kejahatan-perang
Ilustrasi. Dampak serangan udara Rusia ke rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina, 9 Maret 2022. Associated Press dan Frontline mendokumentasikan setidaknya 34 serangan ke fasilitas medis Ukraina per 26 Maret 2022. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV - Sejak meluncurkan invasi besar-besaran pada 24 Februari lalu, militer Rusia berulang kali dituduh menyerang fasilitas atau personel medis Ukraina. Per Sabtu (26/3/2022), Associated Press telah mendokumentasikan setidaknya 34 serangan ke fasilitas medis.

Serangan-serangan itu menyasar rumah sakit, ambulans, tenaga medis, pasien, serta bayi yang baru lahir.

Jurnalis-jurnalis Associated Press di Ukraina telah menyaksikan langsung dampak serangan mematikan Rusia ke warga sipil: momen akhir anak-anak yang tubuhnya dicabik serpihan peluru meriam, warga sipil yang terkena ledakan hingga lengannya putus, puluhan mayat, dan kuburan massal.

Serangan-serangan tersebut membuat tekanan internasional agar Vladimir Putin dan pejabat tinggi Kremlin diseret ke pengadilan kejahatan perang, menguat.

Baca Juga: Termasuk Inggris dan AS, 6 Negara Ini Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang, Sebut Ada Bukti Nyata

Dokumentasi Associated Press sendiri menunjukkan Rusia memiliki pola yang konsisten dan tanpa henti dalam serangan ke infrastruktur sipil.

“Pola serangan akan membantu jaksa mengembangkan kasus untuk menyelidiki apakah ini serangan-serangan yang disengaja,” kata Ryan Goodman, profesor hukum di Universitas New York.

“Jaksa akan menarik kesimpulan dari seberapa banyak fasilitas medis yang diserang, seberapa kali fasilitas individu (sipil) diserang secara berulang dan dalam jangka waktu seberapa,” lanjutnya.

Serangan ke fasilitas sipil tak cukup untuk membuktikan kejahatan perang. Serangan itu harus dibuktikan dilakukan secara sengaja atau sembrono.

Baca Juga: [FULL] Wawancara dengan Dubes Inggris untuk Indonesia Terkait Konflik Ukraina dan Rusia hingga G20

Kremlin sendiri selama ini berulang kali membantah pihaknya sengaja menargetkan warga sipil. Namun, berbagai laporan muncul mengenai serangan Rusia ke gedung tempat tinggal, fasilitas medis, atau gedung yang dijadikan tempat pengungsian.




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x