Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Macron akan Kontak Putin, Bahas Operasi Kemanusiaan Luar Biasa untuk Evakuasi Warga Sipil Mariupol

Kompas.tv - 26 Maret 2022, 05:55 WIB
macron-akan-kontak-putin-bahas-operasi-kemanusiaan-luar-biasa-untuk-evakuasi-warga-sipil-mariupol
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat (25/3/2022), mengatakan segera berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang inisiatif luar biasa bersama Yunani dan Turki untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol, Ukraina. (Sumber: Ludovic Marin/ Pool via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat (25/3/2022), di Brussels mengatakan, dia akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam 48-72 jam ke depan.

Topik pembicaraan tersebut mengenai situasi di Ukraina dan inisiatif untuk membantu evakuasi warga sipil untuk meninggalkan kota Mariupol yang terkepung pasukan Rusia, seperti dilansir Straits Times, Sabtu (26/3/2022).

Macron mengatakan, dia mengoordinasikan upaya dengan Yunani dan Turki dan berharap bisa meyakinkan Rusia untuk mengizinkan evakuasi.

"Kami telah melakukan diskusi yang sangat konkret hari ini dengan wali kota Mariupol dan otoritas Ukraina terkait," kata Macron kepada wartawan di Brussels usai KTT Uni Eropa seperti dilansir CNN, seraya menambahkan, "Kami kemudian akan bernegosiasi dengan pihak Rusia."

"Secepat mungkin, kami berharap dalam beberapa hari ke depan. Saya akan berbicara dengan Presiden Putin dalam 48 hingga 72 jam ke depan untuk menyelesaikan rincian dan modalitasnya. Ini mendesak," tambah Macron.

Baca Juga: Rusia Umumkan Fase Pertama Penyerbuan ke Ukraina Tercapai, Kini Fokus ke Donetsk dan Lugansk

Ledakan akibat tembakan tank di gedung apartemen di Mariupol, Ukraina, 11 Maret 2022. Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat (25/3/2022), mengatakan akan segera berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan inisiatif luar biasa bersama Yunani dan Turki untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol, Ukraina. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Mariupol adalah kota pelabuhan berpenduduk lebih dari 400.000 jiwa sebelum perang, termasuk yang paling parah terkena pemboman Rusia.

Puluhan ribu orang diyakini masih terjebak dengan sedikit akses ke makanan, listrik atau penghangat ruangan, sementara kota di sekitar mereka luluh lantak menjadi reruntuhan.

Moskow, Jumat, memberi isyarat bahwa mereka mengurangi ambisinya di Ukraina dan akan fokus pada wilayah yang diklaim oleh separatis di Donetsk dan Lugansk yang didukung Rusia.



Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x