Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Minyak Goreng Curah Dijual Melebihi HET, Disperindag OKU Masih Telusuri Penyebabnya

Kompas.tv - 25 Maret 2022, 18:39 WIB
minyak-goreng-curah-dijual-melebihi-het-disperindag-oku-masih-telusuri-penyebabnya
Disperindag OKU bersama Polres setempat melakukan sidak pasar minyak goreng menjelang Ramadan. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

BATURAJA, KOMPAS.TV –  Harga minyak goreng curah di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Terkait hal ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat masih menelusuri penyebabnya.

Kepala Disperindag Ogan Komering Ulu (OKU) Lukmanul Hakim mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring pasar beberapa hari lalu pihaknya banyak menemukan minyak goreng curah yang dibanderol pedagang dengan harga Rp20.000 per liter atau melebihi HET.

"Memang saat ini minyak goreng curah dan kemasan tidak lagi langka. Namun, masalahnya justru pada harga jual yang terpaut tinggi," katanya di Baturaja, Jumat (25/3/2022) dikutip dari Antara.

Diketahui, rata-rata pedagang di wilayah itu menjual minyak goreng curah dengan harga Rp20.000 per liter dan Rp25.000 untuk harga kemasan. Padahal, sesuai aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI untuk harga minyak goreng curah HET-nya diatur sebesar Rp14.000 per liter atau setara Rp 15.500 per kilogram.

Baca Juga: Cek Disini, Daftar Harga Minyak Goreng Kemasan dan Premium di Toko Jejaring

Oleh karena itu, pihaknya akan mencari tahu penyebab kenaikan harga tersebut dengan segera memanggil beberapa distributor pemasok minyak goreng curah di wilayah itu.

"Kita tidak tahu apakah ini memang dinaikkan oleh pedagang atau agen, atau bisa jadi memang harganya tinggi dari distributor, jadi kita masih menelusuri," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo sebelumnya menegaskan pihaknya berkomitmen terus memantau harga minyak goreng termasuk persediaan di pasaran guna memastikan mencukupi kebutuhan masyarakat khususnya selama Ramadan nanti.

Sidak pasar itu dilakukan guna memastikan tidak ada aksi memborong ataupun penimbunan minyak goreng oleh pedagang untuk mencari keuntungan tinggi.

"Masyarakat juga tidak perlu lagi panic buying atau belanja berlebihan karena meskipun harganya mahal, namun minyak goreng sudah banyak tersedia di pasar ataupun warung-warung di OKU," ujarnya.

 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x