Kompas TV regional peristiwa

Cerita Pedagang Kecil di Solo, Sulit Beli Minyak Goreng Curah karena Diminta Beli Barang Lain

Kompas.tv - 23 Maret 2022, 17:13 WIB
cerita-pedagang-kecil-di-solo-sulit-beli-minyak-goreng-curah-karena-diminta-beli-barang-lain
Ilustrasi. Sejumlah pedagang kecil di Kota Solo, Jawa Tengah meminta pedagang besar mempermudah sistem pembelian minyak goreng curah. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Desy Afrianti

SOLO, KOMPAS.TV — Sejumlah pedagang kecil di Kota Solo, Jawa Tengah meminta pedagang besar mempermudah sistem pembelian minyak goreng curah.

Sayekti, seorang konsumen di salah satu pedagang besar di Solo, Toko Nugroho, menyatakan syarat untuk membeli minyak goreng curah di tempat tersebut mewajibkan warga membeli barang lain.

"Yang penting sama beli lainnya, misalnya saya bisa beli minyak goreng 17 kg harus sama gandum dua sak yang beratnya 50 kg," kata Sayekti seperti dilansir dari Antara, Rabu (23/3/2022).

Ia menyayangkan hal itu karena harga barang yang harus ditebus justru lebih mahal dibandingkan dengan harga minyak goreng itu sendiri.

Baca Juga: Polri Masih Mencari Adanya Tersangka Mafia dan Kartel Minyak Goreng

Selain dipaketkan dengan tepung terigu, ia menyebut konsumen juga bisa memilih barang lain seperti gula pasir dengan berat 50 kg.

"Jadi modalnya harus besar, saya kulakan begini menyiapkan uang minimum Rp1,5 juta, itu bisa beli tiga paket," kata pedagang kecil dari Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Solo tersebut.

Berdasarkan pantauan jurnalis Antara di Solo, antrean panjang terlihat di Toko Nugroho di kawasan Pasar Legi, pada Rabu (23/3/2022).

Lebih lanjut, Sayekti mengatakan saat ini minyak goreng curah yang dibelinya dari pedagang besar seharga Rp15.400/kg, sedangkan tepung terigu Rp185.000/sak dan gula pasir Rp650.000/sak.

Tak hanya Sayekti, pedagang kecil dari Pasar Kadipolo Risbani yang juga tengah mengantre minyak goreng curah mengeluhkan kesulitan menjual barang yang lain yang harus ditebus tersebut.

"Gula pasir dan tepung terigu kan enggak setiap hari laku. Barangnya numpuk," katanya.

Terkait hal itu, ia berharap sistem pembelian minyak goreng curah kembali normal.

"Ini kan disubsidi, harganya lebih mahal nggak apa-apa tapi nggak perlu nebus seperti ini karena uangnya jadi mandeg (berhenti)," katanya.

Saat dikonfirmasi, pemilik Toko Nugroho, Diana, enggan memberikan banyak penjelasan.

"Ya kan pedagang (kecil) jualannya bukan cuma minyak, pasti jualan yang lain juga," katanya.

Untuk diketahui, khusus untuk minyak goreng curah pemerintah saat ini menetapkan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg.

Baca Juga: Minyak Goreng Curah jadi Primadona Dampak Naiknya Harga Minyak Goreng Kemasan



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x