Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pesawat Militer AS Jatuh di Norwegia, Terjadi saat Latihan NATO di Dekat Perbatasan Rusia

Kompas.tv - 19 Maret 2022, 09:50 WIB
pesawat-militer-as-jatuh-di-norwegia-terjadi-saat-latihan-nato-di-dekat-perbatasan-rusia
Helikopter Marinir AS jatuh di Norwegia saat latihan bersama NATO di dekat perbatasan Rusia, Jumat (18/3/2022). (Sumber: U.S. Navy/Sipa USA Via New York Post)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

OSLO, KOMPAS.TV - Pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang dinaiki empat orang dilaporkan jatuh di Norwegia, Jumat (18/3/2022).

Pesawat milik Korps Marinir AS tersebut jatuh saat tengah melakukan latihan NATO, yang tak jauh dari perbatasan Rusia.

Pesawat MV-22B Osprey dilaporkan hilang pukul 6.30 sore waktu setempat.

Menurut pejabat Norwegia, helikopter pertolongan dan pesawat militer Norwegia telah melihat puing-puing pesawat itu.

Baca Juga: AS Larang Terbang Nyaris 100 Pesawat yang Terkait dengan Rusia, Salah Satunya Milik Roman Abramovich

“Kami tak melihat adanya tanda-tanda kehidupan,” ujar Kepala Staf Kepolisian Nordland, Bent Eilertsen, dikutip dari New York Post.

Usaha pertolongan udara terganggu oleh kondisi cuaca buruk, dan respons Barat tengah dilakukan.

“Sangat gelap, kondisi cuaca sangat buruk dan ada risiko tanah longsor,” tambah Eilertsen.

Dalam pernyataannya, Marinir AS mengonfirmasi adanya insiden yang melibatkan pesawat MV-22B Osprey.

Baca Juga: Inilah Permintaan Bantuan Presiden Ukraina Zelensky kepada Barat yang Sudah dan Belum Diterima

Pesawat-helikopter hibrida itu sedang ikut serta dalam latihan NATO bertajuk “Cold Response" atau Respons Dingin ketika dilaporkan hilang.

Ribuan marinir AS termasuk di antara 30.000 tentara NATO yang ambil bagian dalam latihan militer, berjarak sekitar 300 km dari perbatasan Rusia dengan Norwegia.

Latihan ini hanya berjarak tiga pekan setelah Rusia menyerang Ukraina.

Menurut pejabat Norwegia, latihan ini merupakan latihan militer terbesar di Norwegia setelah akhir perang dingin.



Sumber : New York Post


BERITA LAINNYA



Close Ads x