Kompas TV nasional berita utama

Luhut Kirim Tim ke Arab Saudi Tindaklanjuti Investasi di IKN: Putra Mahkota sampai WA Saya

Kompas.tv - 17 Maret 2022, 14:41 WIB
luhut-kirim-tim-ke-arab-saudi-tindaklanjuti-investasi-di-ikn-putra-mahkota-sampai-wa-saya
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah berupaya meningkatkan pengadaan barang dari UMKM. Ditargetkan, pengadaan barang pemerintah dari UMKM bisa mencapai Rp400 triliun per tahun (24/2/2022). (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengirim tim ke Arab Saudi untuk menindaklanjuti penjajakan investasi di proyek ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Menurut Luhut, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman sangat progresif melakukan investasi di IKN.

“Bicara terus ini, intensif sekali. Crown prince-nya (Putra Mahkota) juga sangat progresif. Dia sampai text (kirim pesan ke) saya, WA saya sampai mana progresnya itu,” kata Luhut sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (17/3/2022).

Luhut mengatakan, tim khusus yang dikirim ke Arab Saudi ditugaskan untuk memetakan peta peluang kerja sama investasi Arab Saudi dan Indonesia di IKN, termasuk terkait nilai investasinya.

Setelah pada awal Maret, Luhut mendapatkan komitmen dari Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman untuk ikut berkontribusi pada pembangunan IKN Nusantara.

Baca Juga: Ingin Pemilu Ditunda, Luhut Pertanyakan Alasan Jokowi Harus Turun: Kami Capek Dengar Istilah Kadrun

Dalam keterangannya, Luhut juga menjelaskan perihal mundurnya Softbank dari proyek IKN. Ia mengatakan, Vision Fund milik Softbank kolaps, padahal dananya berasal dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Oleh karena itu Luhut berharap, Indonesia bisa mendapat aliran modal dari UEA dan Arab Saudi tanpa melalui Softbank.

Pemerintah Indonesia sendiri, lanjut Luhut, sudah mendapatkan komitmen sebesar 20 miliar dolar AS dari UEA melalui Indonesia Investment Authority (INA).

“Jadi Softbank bikin Vision Fund, 100 miliar dolar AS. Seharusnya kan itu masuk dari Abu Dhabi dan Arab Saudi. Karena dia punya masalah, Vision Fund-nya kolaps, nggak jadi, nggak masuk kita,” ujarnya.

“Sekarang kita harapkan Vision Fund dari Abu Dhabi dan Saudi itu bisa masuk, nggak usah lewat Softbank lagi,” katanya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x