Kompas TV internasional kompas dunia

Australia Umumkan Akan Bangun Pangkalan Singgah Kapal Selam Nuklir Amerika Serikat dan Inggris

Kompas.tv - 15 Maret 2022, 15:04 WIB
australia-umumkan-akan-bangun-pangkalan-singgah-kapal-selam-nuklir-amerika-serikat-dan-inggris
Foto 28 Februari 2022, menunjukkan kapal selam nuklir AS selama latihan militer di Cartagena, Kolombia. PM Australia Scott Morrison Selasa, (15/3/2022) mengumumkan Australia akan menjadi pangkalan singgah kapal selam tempur nuklir Amerika Serikat dan Inggris (Sumber: Straits Times/Colombian Navy)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

SYDNEY, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Australia PM Australia Scott Morrison Selasa, (15/3/2022) mengumumkan Australia akan menjadi pangkalan singgah kapal selam tempur nuklir Amerika Serikat dan Inggris dan saat ini sedang mempersiapkan pangkalan militer, seperti dilaporkan Straits Times, Selasa, (15/3/2022).

PM Scot Morrison mengatakan departemen pertahanan Australia akan menentukan apa yang dibutuhkan "untuk mendukung lebih seringnya kehadiran" kapal selam bertenaga nuklir dari kedua negara sekutu.

Langkah itu dapat memberi dua kekuatan nuklir itu akses yang lebih baik ke Samudra Hindia dan Pasifik Selatan, menantang kekuatan maritim China yang sedang tumbuh.

Morrison mengatakan keputusan itu adalah bagian dari kemitraan AUKUS, mengacu pada perjanjian pertahanan yang ditandatangani tahun lalu antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia.

Di bawah AUKUS, Australia akan menjadi negara non-nuklir pertama yang memiliki kapal selam bertenaga nuklir.

Morrison mengatakan kapal selam bertenaga nuklir AS dan Inggris pada awalnya akan ditempatkan di pantai barat terpencil Australia di pinggir di Samudra Hindia, tetapi menambahkan dia "pada akhirnya ingin melihatnya di pantai timur juga".

Baca Juga: Indonesia dan Malaysia Kompak Suarakan Kekhawatiran atas Rencana Kapal Selam Nuklir Australia

PM Australia Scott Morrison Selasa, (15/3/2022) mengumumkan Australia akan menjadi pangkalan singgah kapal selam tempur nuklir Amerika Serikat dan Inggris.  (Sumber: Straits Times via AFP)

Menjelang pemilu Australia, Morrison bermanuver memperluas kemampuan pertahanan Australia, termasuk meningkatkan kekuatan pertahanan negara itu sebanyak sepertiga menjadi 80.000 personel pada tahun 2040.

Negara-negara Asia Tenggara sempat mengutarakan keberatan atas rencana Australia memiliki kapal selam nuklir sekaligus menjadi pangkalan dalam skema aliansi AUKUS.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison akhir tahun lalu menghubungi Presiden Joko Widodo, usai Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan prihatin dengan perlombaan senjata terkait perjanjian trilateral Australia-Inggris-Amerika Serikat.

Dalam kesempatan itu, PM Morrison menegaskan kembali kepada Jokowi bahwa Australia akan tetap menjalankan kewajibannya sesuai perjanjian non-proliferasi nuklir (NPT).

Seperti dilaporkan ABC Australia, Selasa (21/9/2021), Morrison mengatakan kemitraan keamanan Australia-Inggris-Amerika Serikat (AUKUS) yang baru justru akan berkontribusi pada stabilitas dan "keseimbangan strategis" di kawasan.




Sumber : Kompas TV / Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x