Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Minta Indonesia Bersuara Lantang Kecam Invasi Rusia: Dukunglah Kami!

Kompas.tv - 2 Maret 2022, 10:20 WIB
ukraina-minta-indonesia-bersuara-lantang-kecam-invasi-rusia-dukunglah-kami
Ilustrasi. Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia meminta RI untuk bersuara lantang mendukung Ukraina dan mengecam invasi Rusia terhadap negaranya yang tak kunjung usai sejak Kamis (24/2/2022) lalu.  (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Purwanto

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia meminta RI untuk bersuara lantang mendukung Ukraina dan mengecam invasi Rusia terhadap negaranya yang tak kunjung usai sejak Kamis (24/2/2022) lalu. 

Permintaan dukungan tersebut disampaikan Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta melalui surat yang diterima Kompas TV, Rabu (2/3). 

"Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami," tulisan dalam surat itu.

Dalam surat tersebut, Kedutaan Besar Ukraina menggambarkan kengerian perang yang terjadi hingga hari keenam ini yang penuh tumpahan darah serta kekejian.

Di mana di antara warga sipil, sudah ratusan orang binasa dan terluka, ribuan anak yatim, dan ratusan ribu pengungsi.

Berdasarkan surat itu, "Serangan roket besar-besaran di daerah pemukiman kota, pemboman fasilitas infrastruktur, pembunuhan penduduk sipil Ukraina, serangan teroris di rumah sakit, panti asuhan, sekolah dan taman kanak-kanak".

Meski demikian Ukraina mengaku tidak akan bertekuk lutut terhadap ancaman kematian, sama seperti Indonesia yang tidak menyerah 70 tahun silam. "Kami akan berdiri tegak dan meraih kemenangan. Namun dengan dukungan Anda (Indonesia), maka kemenangan dapat kami raih dengan lebih mudah, lebih pasti dan lebih cepat."

Mengingat, menurut mereka, Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan gagah, pejuang kebenaran dan kebebasan.

Baca Juga: Penampakan Gedung Pemerintahan Kharkiv Ukraina yang Hancur usai Serangan Rudal Rusia

Indonesia juga dipandang sebagai  tulang punggung perdamaian dan keadilan di negara yang bebas dan demokratis. Bangsa pewaris kerajaan-kerajaan besar Majapahit, Pajajaran, Sriwijaya, yang berhasil melumpuhkan para penjajah Mongol yang kala itu tak terkalahkan.

Indonesia juga dinilai sebagai penerus memori tentang perjuangan melawan para penjajah demi kemerdekaan dan kebebasan bangsa di abad 19-20. Serta bangsa bijak yang mampu menepis rayuan tipuan komunis dan tak tunduk padanya.

Masih berdasarkan surat itu, "Anda unik dalam keragaman Anda, Anda bebas pula perkasa. Anda adalah pilar perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Suara Anda yang penuh keyakinan serta keteguhan terdengar jelas di Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan pelosok dunia nan jauh".

Sebab itu, Kedutaan Besar Ukraina kemudian meminta Indonesia untuk tidak berdiam diri melihat Ukraina terus mendapat gempuran dari Rusia.

Surat itu berisi pula mengenai hal berikut, "Saya percaya bahwa hari ini Anda tidak dapat mengelak dari tragedi sejarah modern yang mengerikan ini – yaitu serangan diktator Rusia, Putin, yang membawa malapetaka bagi negara Ukraina yang sejahtera." 

"Anda tidak dapat diam diri menyaksikan Federasi Rusia, sang penerus rezim komunis, melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan hari lepas hari di kota-kota dan desadesa Ukraina."

Terlebih, kata Kedutaan Besar Ukraina, jika mereka gugur maka sistem keamanan global dan prinsip hidup berdampingan secara damai serta prinsip pembangunan, yang telah dipelihara dengan seksama oleh dunia pasca tragedi Perang Dunia II juga akan dipastikan runtuh.

"Kita tidak punya hak untuk tetap membisu. Jika terus begitu, maka kita tidak akan memiliki hari esok. Rakyat Indonesia, dukunglah kami. Merdeka atau mati!" 

Baca Juga: Sempat Deadlock, Rusia dan Ukraina Dijadwalkan Kembali Gelar Pembicaraan Damai Hari Ini



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x