Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Ekonom: Kenaikan Harga Bahan Pokok Masih Terjadi Setelah Ramadan dan Lebaran 2022, kecuali

Kompas.tv - 2 Maret 2022, 08:53 WIB
ekonom-kenaikan-harga-bahan-pokok-masih-terjadi-setelah-ramadan-dan-lebaran-2022-kecuali
Seorang pembeli memilih minyak goreng premium yang dijual di Pasar Kota Boyolali, Jawa Tengah. Harga bahan pangan akan terus naik hingga Ramadan dan Lebaran. (Sumber: Antara)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudistira memperkirakan bahwa kenaikan harga bahan pokok masih akan terjadi setelah Ramadan dan Lebaran 2022.

Menurutnya, hal ini terjadi jika menilik ketergantungan Indonesia yang lebih banyak melakukan impor komoditas pangan.

“Kalau melihat dari yang ketergantungan impornya besar untuk yang pangan, ini kelihatannya akan berjalan dalam waktu yang tidak sebentar. Bahkan, setelah Ramadhan dan Lebaran kenaikan harga masih terjadi,” kata Bhima dalam dialog Sapa Pagi Indonesia Kompas TV, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga: Harga CPO Global Naik-Turun, Minyak Goreng RI Terus Meningkat, KPPU: Pasar Migor Indonesia Oligopoli

Namun, kenaikan harga bahan pokok tersebut dapat dicegah apabila pemerintah berani mengambil langkah intervensi untuk membuat kebijakan terkait harga-harga bahan pangan di masyarakat.

“Kecuali ada intervensi dari pemerintah,” ujarnya.

Adapun untuk komoditas energi, seperti BBM dan LPG, dia mengatakan bahwa harus ada kesiapan dari pemerintah untuk menahan laju kenaikan komoditas energi.

Bhima bilang, mayoritas pemegang saham dalam komoditas energi dipegang oleh pemerintah sehingga intervensi harga da di tengah mereka.

“Kalau untuk spefisik harga komoditas energi, ini tergantung semuanya pada kesiapan pemerintah. Jadi pemerintah sempat bilang bahwa, ‘Oh itu urusan Pertamina’, jadi seolah-olah antara Pertamina dan pemerintah ini dua entitas yang berbeda, nggak bisa sama.” jelas Bhima.

“Karena pemegang saham mayoritasnya adalah pemerintah, maka intervensi untuk menahan harga kenaikan LPG, BBM subsidi dan non-subsidi ada di tangan pemerintah,” tambahnya.

Baca Juga: Mengapa Harga Bahan Pokok Naik secara Bergiliran? Ekonom Jelaskan Alasannya

Seperti diketahui, sejumlah harga bahan pangan mengalami kenaikan harga. Mulai dari minyak goreng yang kemudian membuat kelangkaan, gula pasir, kedelai yang berimbas pada harga tahu dan tempe, daging sapi, dan gas LPG.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x