Kompas TV regional hukum

Tergiur Harga Murah, Puluhan Warga Borong Minyak Goreng Malah Tertipu hingga Rp900 Juta

Kompas.tv - 9 Februari 2022, 07:58 WIB
tergiur-harga-murah-puluhan-warga-borong-minyak-goreng-malah-tertipu-hingga-rp900-juta
Wacana pembentukan tim pengawas yang terdiri dari berbagai unsur termasuk penegak hukum dinilai dapat menjadi perangkat untuk menguak dugaan kartel minyak goreng. (Sumber: Kompas.tv/Natalia)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

SAMARINDA, KOMPAS.TV - Puluhan warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi korban penipuan seorang pelaku berinisial FA terkait minyak goreng.

Diketahui, pelaku berusia 31 tahun itu menipu para korbannya dengan modus menjual minyak goreng dengan harga murah, yakni Rp150 ribu per dus.

Baca Juga: Minyak Goreng dari Produsen Tak Kunjung Datang, Pedagang Pasar di Banyumas Sulit Sesuaikan Harga

Salah satu korban bernama Citra menjelaskan harga minyak goreng yang semula dibanderol seharga Rp170 ribu kemudian turun jadi Rp150 ribu per dus.

"Waktu awal itu harga Rp170 ribu satu dus, kemudian jadi Rp150 ribu dan dijanjikan gratis ongkos kirim, bonus beras, dan gula. Dari situ saya langsung memesan banyak," kata Citra di Samarinda, Selasa (8/2/2022).

Citra menuturkan pelaku FA awalnya menawarkan minyak goreng untuk keperluan pribadi kepadanya.

Baca Juga: Temuan Ombudsman Soal Minyak Goreng: Penimbunan Hingga Pengalihan ke Pasar Tradisional

Namun, mengetahui harga minyak goreng sedang meroket dan langka, Citra pun memesan dengan jumlah banyak serta mengajak teman-temannya.

Setelah mentransfer uang hingga senilai Rp900 juta, minyak goreng yang telah dipesan itu tak bisa dikirim.

Pelaku FA sering beralasan dengan berbagai macam cara ketika dimintai penjelasan mengenai pengiriman barang tersebut.

Baca Juga: Pengecer Keluhkan Terbatasnya Pasokan Minyak Goreng dari Agen, Harus Bagi-bagi

Tak ingin menyerah, Citra pun berusaha mendapatkan pesanannya dengan mendatangi gudang yang disebut FA sebagai lokasi penyimpanan minyak goreng.

Gudang yang diklaim pelaku itu diketahui berada di Jalan Batuah Samarinda. Namun, saat mendatangi lokasi, gudang yang disebut pelaku ternyata tidak pernah ada.

"Saya disuruh sendiri ke sana, pas saya cek, bukan gudang, melainkan mes karyawan batu bara," ujar Citra.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x