Kompas TV nasional agama

Muhammadiyah Siapkan 89 Rumah Sakit Hadapi Lonjakan Omicron

Kompas.tv - 8 Februari 2022, 16:45 WIB
muhammadiyah-siapkan-89-rumah-sakit-hadapi-lonjakan-omicron
Ilustrasi logo Muhammadiyah. Secara terbuka, PP Muhammadiyah juga instruksikan RS berbasis Muhammadiyah sebanyak 89 RS untuk siap hadapi lonjakan Omicron (Sumber: kompas)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) Pusat Agus Samsudin menyebut, Muhammadiyah sudah menyiapkan langkah di tengah lonjakan kasus Omicron yang meninggi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Agus mengatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak 89 Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (RSMA) untuk bersiap melakukan peningkatan kapasitas layanan.

“Kami akan meningkatkan kapasitas rumah sakit seperti tahun lalu kita ada 3.000 bed, bila terjadi, tapi insya Allah tidak. Tapi, jika terjadi gelombang ketiga, kita sudah mempersiapkan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit Muhammadiyah,” kata Agus dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Selasa (8/2022).

Agus juga mengatakan, tidak hanya Rumah sakit atau Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Bidang Kesehatan yang akan disiapkan, tapi juga AUM lain seperti Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA).

Selain itu, sekolah-sekolah berbasis Muhammadiyah juga disiapkan dalam menghadapi lonjakan kasus ini. 

Termasuk, lanjutnya, Muhammadiyah juga sedang gencar melaksanakan vaksinasi tahap ketiga (booster) untuk civitas akademika maupun masyarakat umum.

Kesiapan MCCC bukan hanya pada bantuan tenaga dalam pelaksanaan vaksinasi, tapi juga mengaktifkan kembali shelter untuk isolasi.

“Semua ini dilakukan sebagai persiapan MCCC jika sewaktu-waktu kasus Covid-19 meningkat,” tambahnya.

Baca Juga: PP Muhammadiyah: Melawan Covid-19 adalah Jihad

Pesan Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan agar masyarakat tidak lengah, apalagi Indonesia kasusnya sempat turun dan sekarang melonjak tinggi lagi akibat varian Omicron.

“Jaga protokol kesehatan dan jangan lengah, insya Allah kita bisa mengatasinya,” kata Haedar.

Haedar lantas menyinggung tentang Pelajaran Tatap Muka (PTM) yang sedang berlangsung, menurutnya kebijakan PTM harus ditinjau ulang untuk melihat langsung situasi terkini.

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, secara resmi Muhammadiyah meminta PTM ditunda atau dilakukan evaluasi kebijakan tersebut. 

Apalagi,  kebijakan 100 persen PTM berpotensi jadi penyebaran virus Omicron di tengah masyarakat. Maka pemerintah diharapkan bijak mengambil keputusan ini. 

"Semua pihak harus lebih waspada terhadap penyebaran virus Omicron yang semakin meluas. Pandemi belum usai. Kebijakan PTM 100 persen perlu perlu dievaluasi,” ujar Abdul Mu’ti, Sekum PP Muhammadiyah. 

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Evaluasi Kebijakan PTM 100% karena Omicron Meluas

 



Sumber : Laman resmi Muhammadiyah


BERITA LAINNYA



Close Ads x