Ternyata Kim Jong-Un Selalu Jadikan Pulau Ini Sasaran Uji Coba Rudal, Ini Sebabnya

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Ternyata Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un selalu menjadikan sebuah pulau di timur laut negaranya sebagai sasaran uji coba rudal.

Pulau Alsom, berlokasi sekitar 18 km di timur laut Korea Utara, menjadi target lebih dar 25 uji coba rudal sejak 2019.

Pulau yang disebut juga No Man’s Land itu menjadi tujuan dari delapan rudal yang ditembakkan Korea Utara pada Januari lalu.

Militer Korea Selatan ternyata telah mengamati lokasi uji coba itu dengan cermat.

Baca Juga: Rezim Kim Jong-Un Tangkap Guru Tari karena Ajarkan Tarian Disko, Muridnya Juga Ditahan

Terutama setelah Korea Utara membangun stuktur kubah selebar 10 meter di sana pada Agustus 2020.

Dikutip dari NDTV, menurut anggota parlemen oposisi Korea Selatan, Yoon Ju-kyeong, stuktur seperti itu dapat digunakan untuk menguji bom penghancur bunker.

Sementara itu, yang lain berspekulasi bahwa stuktur kubah itu digunakan sebagai pengganti gedung pemerintah di Seoul.

Begitu banyaknya rudal Korea Utara ke pulau itu bahkan memicu bahwa Kim Jong-un pasti memiliki dendam dengan pulau tersebut.

Ahli senjata, Joseph Dempsey, di Twitter bahkan menyindir bahwa Pulau Alsom adalah batu karang yang paling dibenci Korea Utara.

Menurut Dempsey yang merupakan analisis pertahanan dan militer di Institut Internasional Studi Strategis di London, mengungkapkan kenapa pulau itu kerap menjadi sasaran bagi uji coba rudal Korea Utara.

Baca Juga: Menggali Tanah dengan Tangan demi Selamatkan Bocah yang Jatuh ke Sumur, Pria Ini Dipuji Pahlawan

Ia mengatakan kepada Bloomberg bahwa pulau itu menyediakan tempat pembuktian yang berguna untuk sistem senjata pendek generasi baru, seperti KN-23, yang dapat menyerang seluruh Korea Selatan.

“Target yang relatif kecil dan terdefinisi dengan baik ini menyajikan cara yang baik untuk menunjukkan peningkatan akurasi yang nyata dari sistem ini, terutama untuk tujuan propaganda,” tuturnya.

Pulau Alsom terletak cukup jauh di lepas pantai untuk menyediakan penyangga bagi roket yang salah dan cukup dekat untuk memperkirakan hanya kapal Korea Utara yang akan berada di daerah tersebut.

Dengan panjang sekitar 850 meter, pulau itu cukup kecil untuk menunjukkan kepada AS dan sekutunya bahwa Kim Jong-un dapat mencapai apa yang ia tuju.