Kompas TV internasional kompas dunia

Amerika Serikat Putuskan Qatar Sebagai Sekutu Utama Amerika Serikat Non-NATO

Kompas.tv - 1 Februari 2022, 07:35 WIB
amerika-serikat-putuskan-qatar-sebagai-sekutu-utama-amerika-serikat-non-nato
Presiden Joe Biden, kanan, berjabat tangan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Kantor Oval Gedung Putih, Senin, 31 Januari 2022, di Washington. (Sumber: AP Photo/Alex Brandon)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Senin, (31/1/2022) mengumumkan telah menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO.

Sikap ini dinilai bukan saja sebuah kehormatan simbolis tetapi juga dimaksudkan untuk menyampaikan rasa terima kasih pemerintahannya atas bantuan negara kecil Teluk Persia itu selama evakuasi Amerika Serikat tahun lalu di Afghanistand an bantuan dalam mengakhiri perang Israel-Hamas tahun lalu di Gaza, seperti dilansir Associated Press, Selasa, (1/2/2022)

Biden mengumumkan penunjukan tersebut dalam pertemuan dengan Emir Qatar di Gedung Putih pada hari Senin. 

Pengumuman AS itu datang saat negara adidaya tersebut berupaya agar Qatar membantu Barat karena menghadapi prospek krisis energi Eropa jika Rusia serbu Ukraina.

"Qatar adalah teman baik dan mitra yang dapat diandalkan," kata Biden. “Saya memberi tahu Kongres bahwa saya akan menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO untuk mencerminkan pentingnya hubungan tersebut. Ini sudah lama tertunda.”

Langkah ini dapat membantu upaya Qatar mendapatkan persetujuan Amerika Serikat untuk penjualan drone MQ-9 Reaper senilai lebih dari $500 juta. Permintaan tersebut telah mendekam sejak 2020, ketika Trump masih menjabat.

Seorang pejabat senior pemerintah Amerika Serikat mengatakan penunjukan sekutu non-NATO kepada Qataar itu tidak terkait dengan harapan Biden agar Qatar membantu Amerika Serikat dan sekutu Eropa membangun rencana darurat sektor suplai energi jika Rusia menyerang Ukraina.

Pejabat itu, yang tidak berwenang berkomentar secara terbuka, mengatakan penunjukan itu adalah hasil bantuan Qatar di Afghanistan dan Timur Tengah.

Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Bertemu Emir Qatar Bahas Potensi Krisis Gas Eropa Bila Rusia Serang Ukraina

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, kiri, berbicara selama pertemuan dengan Presiden Joe Biden di Kantor Oval Gedung Putih, Senin, 31 Januari 2022, di Washington (Sumber: AP Photo/Alex Brandon)

Qatar memainkan peran sentral dalam membantu evakuasi militer Amerika Serikat musim panas lalu untuk mengungsikan warga Afghanistan dan warga negara Amerika Serikat di Afghanistan, dan sebagai perantara dengan Taliban selama tiga pemerintahan Amerika Serikat terakhir saat mereka mencoba untuk mengakhiri perang terpanjang yang pernah dialami Amerika Serikat.

Negara itu juga merupakan perantara penting dengan Hamas selama konflik 11 hari tahun lalu yang dikhawatirkan pejabat pemerintah Amerika Serikat berubah menjadi perang yang lebih lama dan lebih berdarah.

Sekarang, dengan sekitar 100.000 tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina, para ahli mengatakan Qatar, pengekspor gas alam cair atau LNG terbesar kedua di dunia, sangat ingin membantu Biden lagi tetapi mungkin hanya dapat menawarkan bantuan terbatas jika Rusia mengganggu lebih lanjut aliran pasokan energi ke Eropa.

Rusia telah berulang kali mengatakan tidak berniat menginvasi Ukraina bahkan ketika pemerintahan Biden memperingatkan bahwa aksi militer Rusia bisa terjadi “segera.”

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menepis kekhawatiran bahwa Rusia dapat memotong pasokan gas Eropa sebagai "histeria palsu."



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x