Fakta Perusakan Mobil di Bantul, Berawal Cekcok dengan Juru Parkir hingga Penetapan Tersangka

BANTUL, KOMPAS.TV – Polisi telah menetapkan tiga tersangka terkait kasus perusakan satu unit mobil Mercedes Benz di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (27/1/2022).

Berikut sejumlah fakta yang dihimpun terkait kasus perusakan mobil yang berwal dari percekcokan antara pengemudi mobil MGW (39) dan juru parkir salah satu tempat makan cepat saji tersebut:

- Cekcok dengan Juru Parkir

Dilansir Kompas.com, video perusakan mobil Mercy oleh warga tesebut sempat viral di media sosial.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kasihan, Kompol Anton Nugroho Wibowo, perusakan bermula dari percekcokan antara pengemudi Mercy dan juru parkir di sebuah tempat makan cepat saji di Jalan Bantul.

"Karena berhentinya secara mendadak, akhirnya tukang parkir yang saat itu sedang mengatur mobil juga yang berhenti di Olive agak kaget. Sehingga terjadi percekcokan di tempat tersebut," ujarnya, Kamis (27/1/2022).

- Dikejar Warga

Setelah terjadi cekcok, kata Anton, pengemudi mobil langsung meninggalkan lokasi sebelum masalah terselesaikan.

Akibatnya, beberapa orang mengejar pengemudi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

- Diteriaki Maling

Saat mobil memasuki perkampungan, pengemudi mobil sempat menabrak sepeda motor, sehingga diteriaki maling oleh massa.

"Mobil tersebut tetap melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Kasongan, hingga di Dusun Gedongan mobil masuk ke kampung, sempat menabrak sepeda motor dan akhirnya ada teriakan maling," ucapnya.

Pengemudi mobil yang merasa terancam karena diteriaki maling, terus memacu mobil hingga akhirnya masuk ke ring road.

- Dirusak Massa

Setibanya di pertigaan Gamping, setelah kaca belakangnya dipecah  dan sempat menabrak pengendara sepeda motor, mobil tersebut balik lagi ke arah perempatan Tamantirto.

“Dan di situ bisa berhenti, akhirnya (mobil) sempat di rusak massa," tutur Anton.

Anton menerangkan, terkait sepeda motor yang ditabrak oleh Mercy itu, kerusakan bakal ditanggung oleh pengemudi mobil.

"Mobil sendiri, pihak pemilik maupun pengemudi memperbaiki sendiri. Perkara tersebut bisa diselesaikan lebih baik," tuturnya.