Kompas TV olahraga kompas sport

Gara-Gara NFT, John Terry Bakal Berurusan dengan Hukum, Ada Apa?

Kompas.tv - 27 Januari 2022, 16:54 WIB
gara-gara-nft-john-terry-bakal-berurusan-dengan-hukum-ada-apa
John Terry bakal berurusan dengan hukum karena mempromosikan NFT yang dianggap Liga Premier dan UEFA melanggar hak cipta. (Sumber: Twitter @JohnTerry26)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Liga Premier dan UEFA tengah bersiap melakukan langkah hukum terkait penggunaan gambar piala mereka dalam aset digital non-fungible token (NFT) yang dipromosikan oleh John Terry.

Chelsea pun kabarnya juga akan melakukan hal serupa karena dalam karya NFT itu juga menampilkan logo atau lencana klub.

Terry pada beberapa waktu lalu menggunakan akun Twitter-nya untuk mempromosikan NFT berupa kartun bayi kera.

Dalam gambar tersebut juga memperlihatkan beberapa trofi seperti Liga Premier, Liga Europa dan Liga Champions.

Cuitan tersebut kemudian sempat pula diretweet oleh mantan pemain The Blues lainnya, Ashley Cole.

Seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Daily Telegraph, postingan tersebut telah menarik perhatian liga.

Trofi Liga Premier yang muncul di NFT tersebut dilindungi oleh merek dagang dan penggunaannya dalam setiap kegiatan komersial memerlukan perjanjian lisensi dengan liga.

Baca Juga: Kenapa NFT Dibuat? Apakah Dampaknya Buruk Terhadap Lingkungan?

Sama dengan Liga Premier, UEFA yang menyelenggarakan Liga Europa dan Liga Champions mengatakan bahwa trofi mereka memiliki hak cipta yang tak sembarangan bisa digunakan begitu saja.

"UEFA menganggap serius perlindungan hak kekayaan intelektualnya dan kami sedang menyelidiki masalah ini lebih lanjut," tulis UEFA dikutip dari The Guardian, Kamis (27/1/2022).

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) juga mengetahui aktivitas NFT di akun Twitter Terry, termasuk penggunaan trofi Piala FA, Community Shield, dan jersey Timnas Inggris.

Terry yang saat ini mengambil peran sebagai konsultan di akademi Chelsea, banyak mempromosikan NFT “Ape Kids Club” di Twitter.



Sumber : The Guardian


BERITA LAINNYA



Close Ads x