Kompas TV nasional peristiwa

Pascagempa di Banten, Kepala BNPB Minta Pemda Segera Dirikan Posko Darurat Bencana

Kompas.tv - 16 Januari 2022, 12:24 WIB
pascagempa-di-banten-kepala-bnpb-minta-pemda-segera-dirikan-posko-darurat-bencana
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (Sumber: Dok. BNPB)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Edy A. Putra

PANDEGLANG, KOMPAS.TV — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta pemerintah daerah segera membentuk posko darurat bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di Sumur, Pandeglang, Banten, Jumat (14/1/2022).

Suharyanto mengatakan, melalui posko itu diharapkan seluruh kegiatan terkait penanganan darurat dapat dilakukan dan dievaluasi setiap hari selama masa tanggap darurat.

“Terutama segera dirikan posko. Nanti kami akan dampingi terus dari BNPB. Posko saya minta setiap hari melaksanakan kegiatan evaluasi. Tujuan utamanya adalah keselamatan masyarakat,” kata Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan resmi dikutip Minggu (16/1/2022).

Lebih lanjut, Kepala BNPB juga meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan pendataan dampak gempa bumi magnitudo 6,6.

Mulai kerusakan bangunan, jumlah warga terdampak, kebutuhan dasar warga terdampak dan hal lain agar segera diselesaikan dan dimutakhirkan dengan baik, agar percepatan penanganan darurat dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran.

“Segera dari pemerintah daerah mohon terus melaksanakan pendataan lebih lanjut. Apakah dari ribuan rumah ini ada yang belum terlaporkan, kemudian adanya yang luka berat luka ringan ini masih ada atau tidak”, jelas Suharyanto.

Baca Juga: 278 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa M 6,6 Banten, BNPB: Total yang Terdampak 1.378

Sementara itu, berdasarkan informasi per Sabtu (15/1/2022) pukul 23.00 WIB, BPBD Kabupaten Pandeglang mencatat ada sebanyak 337 unit rumah rusak berat akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 6,6 pada Jumat (14/1/2022).
 
Adapun yang masuk kategori rusak ringan 1.144 unit, dan rusak sedang 423 unit.
 
Selain itu juga kerusakan gedung sekolah sebanyak 34 unit, puskesmas 14 unit, masjid 10 unit, kantor desa tiga unit.

"Kami meyakini jumlah rumah yang rusak bertambah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro di Pandeglang, dikutip dari Antara, Minggu (16/1/2022).

Sementara itu, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan korban jiwa. BPBD mencatat hanya ada dua orang yang mengalami luka-luka.

"Sejauh ini kami tidak menerima laporan korban jiwa, " ucap Girgi.

Kendati demikian, BPBD Kabupaten Pandeglang menyatakan gempa tektonik berdampak pada 29 kecamatan dan 138 desa.
 
Gempa magnitudo 6,6 yang berpusat di titik koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT dengan kedalaman 40 kilometer pada Jumat lalu itu dirasakan hingga Tangerang Selatan, Kota Bandung, Jakarta, Bogor dan Lampung.

Baca Juga: Sorotan Berita: Dampak Gempa Banten, Habib Luthfi Mundur dari PBNU, Fico Fachriza Jadi Tersangka



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x