KSAL Nilai BP2MI Tak Terbuka soal TNI AL Diduga Terlibat Pengiriman PMI Ilegal: Kenapa Mesti Takut?

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dinilai tidak terbuka terkait dugaan keterlibatan prajurit TNI AL dalam pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia.

Demikian hal itu diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. Yudo menyayangkan sikap BP2MI tersebut.

Baca Juga: KSAL Yudo Margono Sematkan Baret Ungu Pada 512 Prajurit Muda Korps Marinir TNI AL

"Ini menjadi evaluasi bagi kami. Semua adanya info seperti itu seharusnya diberikan kepada kami sehingga bisa menindaklanjutinya," kata Yudo usai acara Peringatan HUT Ke-59 Kowal di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/1/2022).

"Nah, ini sesama aparat pemerintah tidak saling terbuka, ini 'kan susahnya gitu."

Yudo mengaku telah mengirimkan tim sebanyak tiga orang untuk meminta informasi lebih lanjut ke BP2MI terkait dengan dugaan tersebut.

Baca Juga: BP2MI Sebut Prajurit TNI AL Diduga Bantu Kirim PMI Ilegal, KSAL Yudo: Jangan Cari Kambing Hitam

Namun sayangnya, kata mantan Pangkogabwilhan I itu, pihaknya tidak mendapatkan informasi jelas yang diinginkan.

"Mereka ngomong begitu, kami tanya, kami kirim orang kemarin, ada tiga orang kami kirim. Baik Puspomal, dari Dispen, kemudian dari Lantamal kami cek siapa sih Angkatan Laut ini," ujar Yudo.

Yudo mengatakan, ketika mengumumkan temuan itu, seharusnya BP2MI menyampaikan identitas prajurit TNI AL yang diduga terlibat.

Baca Juga: Puspomal Selidiki Dugaan Keterlibatan Prajurit TNI AL di Kasus Pengiriman PMI Ilegal ke Malaysia

Sebab, lanjut dia, setiap satuan prajurit TNI AL telah memiliki identitas yang jelas masing-masing. Ia pun BP2MI tidak perlu takut.