Kompas TV internasional kompas dunia

China Lockdown Lagi, Kali Ini di Yuzhow Usai Temuan Tiga Kasus Covid-19

Kompas.tv - 5 Januari 2022, 07:16 WIB
china-lockdown-lagi-kali-ini-di-yuzhow-usai-temuan-tiga-kasus-covid-19
Relawan mengunjungi warga untuk memenuhi kebutuhan mereka di kompleks perumahan pada Senin, 3 Januari 2022, di kota Xian, di Provinsi Shaanxi, China. (Sumber: Chinatopix via AP)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

BEIJING, KOMPAS.TV – Kota Yuzhou menjadi kota kedua di China yang langsung melakukan lockdown total, setelah ditemukan tiga kasus Covid-19 tanpa gejala. 

Yuzhou yang berpenduduk 1,1 juta, telah menutup sistem transportasinya dan semua pusat bisnis hanya dalam satu malam. Namun toko yang menjual bahan makanan penting dapat tetap dibuka.

Seperti dikutip dari BBC, lockdown di Yuzhow menyusul kejadian serupa yang terjadi di kota Xi'an, di mana 13 juta warganya sudah memberlakukan lockdown sejak 23 Desember lalu.

Baca Juga: China Dukung Iran dalam Kasus Soleimani, Sebut AS Penjahat Perang dan Pakai Cara Teroris

Langkah-langkah ketat itu dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek dan Olimpiade Musim Dingin yang akan diadakan di Beijing.

Dengan tepat satu bulan lagi sebelum Olimpiade dimulai, juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin meyakinkan wartawan bahwa China telah memformulasikan sistem pertahanan yang efisien dan sangat efektif.

Sebagai bagian dari sistem ini, ribuan staf dan sukarelawan mulai memasuki gelembung pada hari Selasa (4/1) kemarin, yang akan membuat mereka tidak memiliki kontak fisik dengan dunia luar untuk membatasi penyebaran virus Corona.

Peserta dan media internasional yang tiba untuk menghadiri Olimpiade Beijing juga akan memasuki gelembung pada saat kedatangan di China, di mana mereka akan tinggal selama mereka tinggal.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Australia Catat Rekor Baru, 23.131 kasus baru di New South Wales!

Gelembung yang dikelola dengan hati-hati ini sesuai dengan kebijakan "Covid-zero" pemerintah China. Selama dua tahun terakhir mereka fokus pada pembasmian virus, dan bukan hidup berdampingan dengan Covid-19.

Di Yuzhou, sekitar 700 km barat daya Beijing, para pejabat mengatakan bahwa untuk mengekang dan menghentikan epidemi dalam waktu sesingkat-singkatnya adalah tugas politik prioritas tinggi bagi warga negara dan pegawai pemerintah.

Semua penduduk diminta untuk tetap berada di dalam rumah. Hanya mereka yang terlibat dalam pengendalian penyakit yang diizinkan untuk pergi ke luar rumah.

Baca Juga: Lockdown Covid-19, Warga China di Xi’an Memohon Makanan karena Belum Terima Bantuan

Kebijakan serupa telah diterapkan di Xian, di China barat, selama hampir dua minggu. Kota ini melaporkan 95 kasus bergejala pada hari Senin, turun dari puncaknya dengan lebih dari 150 kasus per hari. 

Tetapi keberhasilan lockdown ini juga memiliki dampak lain yang dirasakan masyarakat. Unggahan media sosial menunjukkan bagaimana penduduk terpaksa menukar pasokan makanan di tengah kekhawatiran kekurangan pangan.

"Orang-orang bertukar barang dengan orang lain di gedung yang sama, karena mereka tidak lagi memiliki cukup makanan untuk dimakan," kata seorang warga bermarga Wang kepada Radio Free Asia.

Outlet berita juga melaporkan bahwa pria lain ingin menukar smartphone dan tablet dengan beras.




Sumber : Associated Press, BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x