Kompas TV internasional kompas dunia

Terbuai Dipuji Biden, Trump Melunak: Sulit untuk Terlalu Kritis Padanya

Kompas.tv - 25 Desember 2021, 11:47 WIB
terbuai-dipuji-biden-trump-melunak-sulit-untuk-terlalu-kritis-padanya
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berpidato pada Konferensi Aksi Politik Konservatif di Orlando, Florida, Minggu (28/2/2021). (Sumber: AP Photo/John Raoux )
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terbuai dengan pujian Presiden AS Joe Biden.

Ia pun kemudian melunak kepada sosok yang selalu diserangnya tersebut ketika pemilihan Presiden AS tahun lalu.

Biden sebelumnya mengungkapkan pujian terhadap kinerja Pemerintahan Trump dalam menyiapkan pengembangan vaksin Covid-19 oleh perusahaan AS.

“Terima Kasih kepada pemerintahan sebelumnya dan komunitas ilmuwan kami, Amerika menjadi salah satu negara pertama yang menerima vaksin,” tutur Biden dikutip dari Independent.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Xi Jinping Pembunuh, Namun Tegaskan Miliki Hubungan Baik Dengannya

Pujian itu rupanya mendapatkan perhatian dari Trump.

Tak lama kemudian ia mengungkapkan kepada Fox News bahwa akan sulit baginya untuk terlalu kritis kepada Biden mulai dari sekarang.

“Saya sangat mengapresiasi hal itu. Saya terkejut mendengarnya,” tutur pria yang juga miliuner tersebut.

“Saya pikir itu adalah hal yang luar biasa, dan membuat banyak orang bahagia,” tambahnya.

Trump kemudian melanjutkan dengan menyarankan Biden untuk memenuhi janji kampanye untuk menyembuhkan bangsa, yang dipandang sangat terpecah antara kubu Trump dan Biden.

“Saya pikir ia melakukan hal yang sangat bagus,” kata Trump.

Baca Juga: Putin Membela Nabi Muhammad: Menghinanya Bukanlah Kebebasan Berbicara

“Anda tahu, ini harus menjadi proses penyembuhan bagi negara ini, dan akan sangat menolong,” tambahnya.

Hal ini jelas sangat mengejutkan mengingat betapa sengitnya persaingan kedua persona tersebut, yang juga berlanjut dengan saling tuduh dan ejek.

Trump bahkan menuduh kekalahannya disebabkan karena kecurangan di pemilihan presiden.

Kekalahannya juga berujung kemarahan pendukung Trump yang kemudian menyerbu Gedung Capitol dan menyebabkan sejumlah korban jiwa.




Sumber : Independent


BERITA LAINNYA



Close Ads x