Kompas TV regional peristiwa

Mandailing Natal Darurat Banjir dan Longsor, Kerugian Mencapai Rp107 Miliar

Kompas.tv - 21 Desember 2021, 19:55 WIB
mandailing-natal-darurat-banjir-dan-longsor-kerugian-mencapai-rp107-miliar
Ilustrasi banjir di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Iman Firdaus

MADINA, KOMPAS.TV - Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, HM Jakfar Sukhairi Nasution telah menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Madina mulai 18 hingga 31 Desember 2021.

Status darurat bencana ini berlangsung selama 14 hari sesuai surat keputusan Bupati Madina Nomor 360/0947/K/2021.

Penetapan status tersebut berdasarkan hasil rapat Forkopimda pada Sabtu (21/12/2021) siang ini.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Pindah pada Semester I 2024, Bapennas Beberkan Langkah-Langkah Pemerintah

Status darurat bencana ini mempertimbangkan curah hujan sangat tinggi yang mengakibatkan banjir dan longsor selama beberapa waktu.

Akibatnya, sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum di Kabupaten Mandailing Natal mengalami kerusakan.

Madina juga mulai membuat pos komando penanganan darurat bencana banjir dan longsor dengan Sekretaris Daerah Gozali sebagai ketuanya.

Perlu diketahui, kerugian akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Mandailing Natal di Provinsi Sumatera Utara dalam beberapa hari ini diperkirakan mencapai Rp107 miliar.

Kerugian dan kerusakan berasal dari sektor pemukiman, sektor infrastruktur dan sektor ekonomi produktif.

"Total kerugian sementara akibat bencana banjir yang melanda Madina sejak 15 sampai 18 Desember 2021  mencapai Rp107 miliar," kata Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Mandailing Natal Sahnan Pasaribu di Payabungan, dikutip dari Antara.

Kerugian tersebut meliputi kerugian rumah tangga/warga yang jumlahnya diperkirakan mencapai Rp14.560.000.000, infrastruktur perikanan Rp80.375.280.000.

Baca Juga: Video Petugas SPBU Bintaro Ketahuan Curang Viral di Medsos, Pertamina Evaluasi Pelaku Dipecat

Lalu, kerugian pertanian/perkebunan (tanaman padi gagal panen 620 hektar) sebesar Rp9.920.000.000, tanaman palawija holtikultura Rp2.600.000.000 dan peternakan Rp67 miliar.

Sahnan mengatakan, bencana banjir yang melanda Madina itu sempat membuat 16 kecamatan atau 74 desa/kelurahan yang ada di kabupaten itu ikut terdampak.

Bahkan, 11.467 jiwa yang ada di 6 kecamatan sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sahnan juga menyampaikan, kondisi banjir di Madina sudah mulai surut. Akses jalan menuju Pantai Barat Madina, baik itu dari Sumatera Barat maupun dari Siais Kabupaten Tapanuli Selatan yang sempat lumpuh kini juga sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda empat 

Sedangkan bantuan dari berbagai pihak juga sudah disalurkan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

"Artinya sebagian masih ada di posko induk, dan sebagian sudah disalurkan ke masyarakat, artinya tidak ada lagi yang terlantar," katanya.

Baca Juga: Ketua DPD Terima Keluhan Harga Karantina di Hotel: Ibarat Sembako, Naikkan Harga Seenaknya



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x