Kompas TV nasional politik

Wakil Ketua Komisi III Minta KPK-Polri Bersinergi Berantas Korupsi

Kompas.tv - 14 Desember 2021, 13:08 WIB
wakil-ketua-komisi-iii-minta-kpk-polri-bersinergi-berantas-korupsi
Senyum mengembang Crazy Rich Tanjung Priok atau Ahmad Sahroni setelah diperiksa KPK pada Jumat, 14 Februari 2020 (Sumber: KOMPASTV/ GLENYS/ RAJIS)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Itsmarul Haq

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri untung saling bersinergi dalam memberantas korupsi, bukan saling membandingkan.

Politikus Partai Nasdem itu meyakini kehadiran para mantan penyidik lembaga antirasuah di Polri akan sangat membantu memperkuat institusi dalam memberantas praktik korupsi.

Baca Juga: Novel Baswedan Cs Jadi ASN Polri, Anggota Komisi III DPR: Mereka Harus Bisa Menyesuaikan Diri

"KPK dan Polri harus terus sinergi, tidak ada cerita saing-saingan, karena DPR dan publik juga tidak mau membanding-bandingkan siapa yang lebih hebat." 

"Masyarakat mau melihat hasil keseluruhannya, hasil nyatanya, yaitu Indonesia bebas Korupsi," kata Sahroni seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/12/2021).

Hal itu dikatakan Sahroni terkait pernyataan mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan yang menyebutkan bahwa dirinya masih memiliki keahlian untuk mengendus kasus-kasus dugaan korupsi yang tidak tuntas di KPK.

Ia menilai, KPK dan Kepolisian sebagai lembaga penegak hukum, sama-sama memiliki tenaga dan sumber daya manusia yang baik, yang akan mampu bekerja sama untuk memberantas korupsi sampai ke akarnya.

Baca Juga: Arteria Dahlan Bilang Penegak Hukum Tak Boleh Di-OTT, Begini Respons Pimpinan Komisi III DPR

“Polri dan KPK sama-sama punya SDM yang hebat. Saya minta kepada pimpinan dua lembaga ini untuk berkoordinasi secara detail, mengenai porsi dalam pemberantasan korupsi, jangan sampai 'overkill', namun harus berkolaborasi," ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta para ASN di Polri fokus dalam bekerja memberantas korupsi dan mengesampingkan isu yang ada di masa lalu.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x