Kompas TV nasional update

Tak Bermaksud Prediksi Tsunami pada Periode Nataru, BMKG Sebut yang di Cilegon Itu Hanya Contoh

Kompas.tv - 4 Desember 2021, 11:48 WIB
tak-bermaksud-prediksi-tsunami-pada-periode-nataru-bmkg-sebut-yang-di-cilegon-itu-hanya-contoh
Ilustrasi cuaca ekstrem yang dapat memicu gelombang tinggi. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, kabar potensi tsunami di Cilegon, Banten yang tersiar belakangan ini bukanlah prediksi bahwa akan terjadi bencana itu selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

BMKG menjelaskan, Cilegon hanya sebagai contoh, salah satu wilayah di Indonesia yang rawan dan memiliki potensi tsunami.

Selain itu, diterangkan pula bahwa ancaman gempa bumi dan tsunami itu dapat terjadi kapan dan di mana saja sehingga masyarakat sudah sepatutnya selalu waspada.

"Namun tidak dapat dipastikan atau diprediksi dengan tepat kapan waktu (gempa bumi dan tsunami) akan terjadi," bunyi kutipan informasi dalam siaran pers Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga: Peringatan BMKG Ada Tsunami 8 Meter di Cilegon, Walikota: 10 Hari ke Depan Simulasi Mitigasi Bencana

Berdasarkan catatan BMKG, wilayah Indonesia ternyata telah dilanda tsunami sebanyak lebih dari 246 kali sejak 1608 silam.

Karenanya, BMKG mengajak masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana gempa bumi dan tsunami, salah satunya dengan terus memonitor perkembangan informasi yang dibagikannya.

Tak hanya gempa bumi dan tsunami, BMKG juga mengimbau seluruh orang untuk senantiasa memantau perkembangan kondisi cuaca dan iklim, terutama selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Adapun, pada periode tersebut, BMKG memperkirakan bahwa curah hujan di wilayah Indonesia umumnya berada pada kategori menengah hingga tinggi atau sekitar100-500 mm per bulan.

Baca Juga: BMKG Beberkan 3 Wilayah Indonesia yang Berpotensi Terjadi Gempa dan Tsunami



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x