Kompas TV internasional kompas dunia

Jurnalis Terkenal Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Somalia, Ini Pelakunya

Kompas.tv - 21 November 2021, 09:47 WIB
jurnalis-terkenal-tewas-dalam-serangan-bom-bunuh-diri-di-somalia-ini-pelakunya
Jurnalis terkenal Somalia, Abdiaziz Mohamud Guled, tewas dalam serangan bunuh diri di Ibu Kota Mogadishu, Sabtu (20/11/2021). (Sumber: BBC)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

MOGADISHU, KOMPAS.TV - Jurnalis terkenal Somalia, Abdiaziz Mohamud Guled, tewas karena serangan bom bunuh diri di Ibu Kota Mogadishu.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (20/11/2021) siang waktu setempat.

Guled, yang juga dikenal sebagai Abdiaziz Afrika, menjadi target serangan ketika ia tengah meninggalkan restoran.

Sedangkan dua orang lainnya yang berada di dekat lokasi kejadian terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Iran Umumkan 44 Juta Warganya Sudah Vaksinasi Covid-19, Lebih dari Setengah Populasi

Guled selama ini menjadi jurnalis yang selalu mengkritik kelompok Islam Militan, Al-Shabab.

Al-Shabab pun mengaku berada di balik serangan tersebut, dan memang menargetkan jurnalis yang bekerja di Radio Mogadishu itu.

Dikutip dari BBC, berdasarkan laporan dari sumber kepolisian yang dipublikasikan Radio Mogadishu, pelaku meledakkan bom dari mobil yang berada di depan restoran.

Saat itu, Guled ditemani oleh direktur dari Televisi Nasional Somalia dan seorang sopir.

"Abdiaziz adalah jurnalis pekerja keras dan pahlawan nasional yang berjuang untuk negara ini, rakyatnya dan agamanya dengan keberanian dan tak pernah Lelah,” kata Presiden Somalia, Hussein Roble.

Guled dikenal luas setelah wawancaranya dengan tersangka Al-Shabab dan siarannya biasanya menarik banyak pendengar.

Baca Juga: Eropa Disapu Unjuk Rasa Menentang Lockdown Terbaru dan Kewajiban Vaksinasi Covid-19

Al-Shabab sendiri merupakan kelompok teroris Islam esktrem di Afrika yang terus bertempur dengan pasukan keamanan PBB selama lebih dari sebulan.

Kelompok tersebut sempat mengontrol Mogadishu hingga 2-11, sebelum kemudian didorong keluar oleh pasukan Uni Afrika.

Meski begitu mereka masih memiliki wilayah kekuasaan di pedesaan, dan beberapa kali melancarkan serangan melawan pemerintah dan warga yang menjadi target di Mogadishu dan tempat lainnya.

 



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x