Kompas TV internasional kompas dunia

ASEAN Tolak Bos Junta Militer Myanmar Hadir dalam KTT ASEAN dan China

Kompas.tv - 18 November 2021, 22:52 WIB
asean-tolak-bos-junta-militer-myanmar-hadir-dalam-ktt-asean-dan-china
Bendera ASEAN. Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam dilaporkan menolak keikutsertaan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing dalam KTT ASEAN dan China yang jadwalnya digelar pada 22 November mendatang. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam dilaporkan menolak keikutsertaan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing dalam KTT ASEAN dan China yang jadwalnya digelar pada 22 November mendatang, seperti dilansir Straits Times, Kamis (18/11/2021).

Sebelumnya, Min Aung Hlaing juga tidak diundang dalam KTT ASEAN akhir Oktober lalu, karena kegagalan junta menjalankan konsensus yang telah disepakati para pemimpin ASEAN untuk membantu penyelesaian krisis politik di Myanmar. 

"Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei sepakat mempertahankan posisi yang sama dengan KTT ASEAN," kata sumber pemerintah di negara ASEAN pada Kamis, yang menolak disebutkan namanya, merujuk pada permintaan agar Myanmar diwakili oleh tokoh non-politik.

Senada dengan pernyataan itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menegaskan pendirian yang teguh untuk kehadiran tokoh non-politik dari Myanmar dengan mengacu pada "kebijaksanaan" yang ditunjukkan oleh para pemimpin sebelum KTT Oktober.

“Indonesia konsisten pada posisinya tentang siapa yang harus mewakili Myanmar dalam KTT pemimpin mendatang,” kata Faizasyah.

Indonesia menjadi salah satu kritikus ASEAN yang paling blak-blakan. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyatakan Myanmar tidak boleh diwakili di tingkat politik sampai bisa memulihkan demokrasi mereka.

Baca Juga: KTT ASEAN Ditutup, Sultan Brunei Tegaskan Myanmar Tetap Bagian Integral ASEAN

Win Htein, kiri, yang merupakan tangan kanan pemimpin terguling Myanmar Aung San Suu Kyi, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh pengadilan junta militer pada hari Jumat (29/10/2021) atas tuduhan makar tingkat tinggi. (Sumber: Straits Times via AFP)

Kementerian Luar Negeri Malaysia menolak mengomentari isu ini, demikian pula dengan Singapura, Brunei, dan Vietnam yang tidak segera menanggapi permintaan komentar media.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, China mendukung semua pihak di Myanmar dalam mencari penyelesaian politik melalui dialog dan akan bekerja dengan masyarakat internasional dalam upaya untuk memulihkan stabilitas dan melanjutkan transformasi demokrasi.

Sebelumnya, utusan khusus China untuk urusan Asia, Sun Guoxiang, disebut mengunjungi Singapura dan Brunei pekan lalu untuk melobi anggota ASEAN agar mengizinkan pemimpin militer Myanmar berpartisipasi dalam KTT ASEAN-China.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x