Kompas TV internasional kompas dunia

Covid-19 Meninggi, Belanda Berlakukan Lockdown Parsial selama Tiga Pekan

Kompas.tv - 13 November 2021, 08:43 WIB
covid-19-meninggi-belanda-berlakukan-lockdown-parsial-selama-tiga-pekan
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte telah mengumumkan penerapan lockdown parsial di negaranya selama tiga pekan. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

DEN HAAG, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengumumkan pemberlakuan lockdown parsial selama tiga pekan.

Hal itu dilakukan untuk menghadapi gelombang infeksi Covid-19 keempat di negara itu, mengingat kian meningkatnya kasus positif virus Corona itu.

Pengumuman itu membuat Belanda menjadi negara Eropa barat pertama yang memberlakukan lockdown parsial pada musim dingin.

Belanda dilaporkan menerima 16.364 kasus baru, Kamis (11/101/2021).

Baca Juga: Gara-Gara Kritik Pemerintah, YouTuber Ini Dihukum Penjara 7 Tahun

Jumlah tersebut mengalami kenaikan 33 persen, dari kasus baru yang terdaftar sepekan sebelumnya.

Dikutip dari New York Times, Rutte dan Menteri Kesehatan Belanda, Hugo de Jonge mengumumkan langkah-langkah itu pada Jumat (12/11) kemarin.

Pemberlakuan itu akan efektif dilakukan pada hari ini, Sabtu 13 November.

Lockdown parsial tersebut membuat restoran, bar dan kafe di Belanda harus ditutup pukul 8 malam.

Begitu juga dengan toko-toko esensial seperti supermarket.

Acara olahraga juga akan digelar tanpa kehadiran penonton.

Warga juga tak diizinkan untuk mengundang lebih dari empat tamu ke rumah mereka.

Peraturan pembatasan sosial juga kembali diterapkan di Negeri Kincir Angin itu.

Pertunjukan seni dan budaya di bioskop, pertunjukan langsung dan acara konser tidak akan memiliki waktu tutup wajib.

Baca Juga: Perbatasan Belarusia – Polandia Memanas, Rusia Kirim 250 Pasukan Terjun Payung untuk Latihan Perang

Keputusan tersebut kemudian menimbulkan demonstrasi di luar The Hauge, tempat Rutte mengumumkan keputusan tersebut.

Beberapa dari mereka kemudian ditangkap karena membunyikan kembang api dan melemparkan benda-benda ke polisi.

Foto polisi menembakkan meriam air ke arah demonstran ditunjukkan oleh De Telegraaf.

Kantor berita tersebut kemudian mengungkapkan demonstrasi telah bubar, dan jalanan sudah berada dalam kondisi tenang.



Sumber : New York Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x