Kompas TV feature solusi sehat

Detak Jantung Melambat, Sehat atau Berbahaya? Ini Penjelasannya

Kompas.tv - Diperbarui 30 Oktober 2022, 12:19 WIB
detak-jantung-melambat-sehat-atau-berbahaya-ini-penjelasannya
Ilustrasi detak jantung. Detak jantung yang lambat (atau detak jantung yang rendah) dikenal dengan bradikardia, dan sering terjadi pada orang dewasa atau lansia. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Detak jantung yang lambat (atau detak jantung yang rendah) dikenal dengan bradikardia, dan sering terjadi pada orang dewasa atau lansia.

“Seiring bertambahnya usia, terkadang terjadi keausan normal pada sistem kelistrikan jantung,” kata ahli jantung Jose Baez-Escudero, MD, seperti dilansir Clevelnd Clinic.

“Akibatnya, ritme normal cenderung melambat.”

Dr Baez-Escudero menjelaskan kapan harus khawatir tentang detak jantung yang rendah dan dan gejala yang harus diperhatikan.

Dokter menganggap detak jantung rendah adalah 60 denyut per menit (bpm) atau di bawahnya.

Faktanya, jika Anda memiliki bradikardia, Anda akan memiliki detak jantung yang rendah di bawah 60, bahkan ketika Anda bangun dan aktif. Sebaliknya, kisaran normal adalah 60 hingga 100 bpm saat terjaga.

Bagi kebanyakan orang berusia muda, atlet yang sangat terlatih, dan orang yang berolahraga secara teratur, detak jantung yang rendah saat berolahraga, di bawah 60 bpm, adalah normal dan sehat.

Hal yang sama berlaku untuk tidur malam. Saat tidur, detak jantung biasanya melambat hingga 40 hingga 60 detak per menit.

Banyak hal yang dapat menyebabkan detak jantung menjadi lambat, berikut beberapa di antaranya:

1. Kerusakan jantung

Penyebab paling umum untuk bradikardia adalah kerusakan pada alat pacu jantung alami jantung, simpul sinus. Ini mengontrol seberapa cepat ruang jantung atas dan bawah memompa darah ke seluruh tubuh.

2. Blok AV

Penyebab lain bradikardia adalah blok atrioventrikular (AV Block), di mana bilik atas dan bawah tidak berkomunikasi dengan baik dan akibatnya detak jantung Anda turun.

“Ini seperti memiliki kabel dan kabel listrik virtual di dalam jantung,” kata Dr. Baez-Escudero.

“Ini memburuk seiring bertambahnya usia. Obat-obatan umum yang digunakan pada populasi yang lebih tua juga sering membuat bradikardia lebih signifikan.”

Baca Juga: 3 Gejala Atipikal Gangguan Kesehatan Jantung pada Wanita

3. Usia

Usia adalah faktor risiko paling umum untuk mengembangkan bradikardia. Kondisi ini paling sering terjadi pada pria dan wanita di atas usia 65 tahun.

4. Memiliki penyakit atau kondisi tertentu

Penyakit atau kondisi lain juga dapat menyebabkan bradikardia. Ini termasuk:

-Serangan jantung karena penyakit arteri koroner.

-Infeksi bakteri dalam darah yang menyerang jantung.

-Peradangan otot jantung.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x