Kompas TV nasional peristiwa

5 Wilayah di Jateng Diminta Waspada Curah Hujan Tinggi akibat La Nina, Potensi Banjir hingga Longsor

Kompas.tv - 30 Oktober 2021, 15:10 WIB
5-wilayah-di-jateng-diminta-waspada-curah-hujan-tinggi-akibat-la-nina-potensi-banjir-hingga-longsor
Ilustrasi penanganan bencana alam. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Edy A. Putra

BANYUMAS, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan untuk mewaspadai peningkatan curah hujan sebagai dampak dari La Nina.

Berdasarkan pemantauan BMKG, beberapa hari terakhir, hujan telah mengguyur wilayah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan sekitarnya. Intensitasnya sudah mulai lebat. 

Bahkan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menyebut di wilayah Cilacap pada 27 Oktober 2021 telah terjadi banjir. 

Sebaran banjir tersebut terjadi di wilayah Wanareja dan Majenang. Salah satu pemicunya adalah hujan lebat.

Baca Juga: Luhut Minta Semua Pihak Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi La Nina: Ayo Dengarkan Wake Up Call BMKG!

Seperti diwartakan sebelumnya, La Nina merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan dan atmosfer yang ditandai dengan mendinginnya suhu permukaan laut (SST) di ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut negatif, yakni lebih dingin dari rata-ratanya.

Menurut Teguh, La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila diikuti dengan menghangatnya suhu permukaan laut wilayah Indonesia.

"Anomali dianggap dalam kondisi normal ketika nilainya positif 0,5. Menurut pantauan bahwa pada dasarian I Oktober 2021 anomali tercatat negatif 0,92 atau telah melewati ambang batas La Nina, dan diprakirakan La Nina lemah hingga moderat akan berlangsung hingga Februari 2022," katanya dilansir dari Antara, Sabtu (30/10/2021).

Teguh mengatakan, berdasarkan catatan pos pengamatan hujan yang ada di Wanareja, curah hujan pada Rabu (27/10/2021) tercatat 82 milimeter sehingga masuk kategori hujan lebat. 

Sedangkan di Majenang, tercatat 77 milimeter dan masuk kategori hujan lebat, serta Dayeuhluhur 52 milimeter dan masuk kategori hujan lebat.

Menurut dia, hujan lebat pada sore hingga malam hari yang terkonsentrasi di wilayah barat Kabupaten Cilacap itu mengakibatkan banjir di daerah tersebut.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x