Kompas TV nasional peristiwa

Viral Oknum Nakes Lakukan Pelecehan Verbal terhadap Ibu Hamil, Dinkes DKI: Sedang Kami Telusuri

Kompas.tv - 6 Oktober 2021, 17:35 WIB
viral-oknum-nakes-lakukan-pelecehan-verbal-terhadap-ibu-hamil-dinkes-dki-sedang-kami-telusuri
Ilustrasi Ibu hamil (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Purwadi mengatakan, Dinkes DKI tengah melakukan penelusuran lapangan terkait video viral tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan terhadap ibu hamil.

"Tim kami sedang turun lapangan untuk telusuri dan konfirmasi terhadap fakta lapangan yang terjadi," ujar Purwadi saat dihubungi melalui telepon, Rabu (6/10/2021).

Diduga, pelecehan tersebut terjadi di salah satu puskesmas di wilayah Jakarta Barat.

Purwadi menyampaikan rasa turut prihatin atas informasi tersebut. Jika benar terjadi pelecehan terhadap pasien, apalagi ibu hamil, Purwadi mengatakan, hal itu sudah di luar kepatutan sebagai tenaga kesehatan.

Saat ini Dinkes sedang menunggu hasil laporan dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat yang sedang turun ke lapangan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.

Baca Juga: Waspada! Ibu Hamil Jangan Lakukan Ini Untuk Cegah Risiko Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi

Apabila ditemukan kebenaran peristiwa pelecehan tersebut, kata Purwadi, oknum tenaga kesehatan akan diberikan sanksi, termasuk aspek etik.

"Aspek etik ini nantinya kami juga akan melibatkan organisasi profesi dalam hal pembinaan, termasuk sanksinya sesuai dengan kaidah yang ada," ucap dia.

Sebelumnya, sebuah video dari akun TikTok @stevfanywijaya yang diunggah pada 2 Oktober 2021 soal pelecehan seksual yang dilakukan oknum nakes viral di media sosial.

Pada video tersebut, pemilik akun menceritakan mengenai kerabatnya yang sedang mengalami kontraksi hamil sembilan bulan dan tidak dilayani dengan BPJS karena tidak didampingi oleh suami.

"Tenaga-tenaga medis tersebut mengatakan seperti ini, 'Kalau tidak ada suami tidak bisa pakai BPJS, kalau ada suami baru bisa pakai BPJS' dengan nada ketus," tulis keterangan akun itu.

Baca Juga: Biskuit Anti Mual Untuk Ibu Hamil, Inovasi Mahasiswa Malang

Selain menolak pelayanan BPJS pasien, tenaga kesehatan juga mengucapkan kalimat pelecehan dengan menanyakan sudah berapa banyak lelaki yang berhubungan dengan si pasien.

"Bidan tersebut bisa-bisanya menyerang saudara saya (pasien) yang sedang mules dan nangis merintih kesakitan dengan pertanyaan 'sudah berhubungan sama berapa cowok buk? PANTASKAH?" tulis akun @stevfanywijaya.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x