Kompas TV internasional kompas dunia

Selandia Baru Akui Tak Bisa Lagi Sepenuhnya Singkirkan Virus Corona

Kompas.tv - 5 Oktober 2021, 10:14 WIB
selandia-baru-akui-tak-bisa-lagi-sepenuhnya-singkirkan-virus-corona
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern bersama Dirjen Kesehatan Ashley Bloomfield (kanan) setelah rapat kabinet, Senin, 4 Oktober 2021 di Wellington, Selandia Baru. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Purwanto


WELLINGTON, KOMPAS.TV — Pemerintah Selandia Baru mengakui kini tidak bisa lagi sepenuhnya menyingkirkan virus corona. Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan rencana hati-hati untuk melonggarkan lockdown di Auckland, meskipun wabah di sana belum mereda.

Sejak awal pandemi, Selandia Baru telah melakukan pendekatan lockdown ketat dan pelacakan yang agresif. Selama berbulan-bulan, negara ini mencapai nol kasus virus corona. Strategi ini berjalan cukup baik untuk negara berpenduduk 5 juta jiwa itu, yang hanya melaporkan 27 kematian akibat virus corona. 

Baca Juga: Selandia Baru Sahkan UU tentang Rencana Terorisme Dianggap Kejahatan

Sementara negara-negara lain berjibaku melawan COVID-19, warga Selandia Baru sudah kembali ke tempat kerja, pergi ke sekolah, dan stadion olahraga sudah aman dari penyebaran komunitas.

Namun semua itu berubah ketika varian delta yang sangat menular, lolos dari fasilitas karantina pada Agustus lalu. Virus ini dibawa dari seorang pelancong yang baru kembali dari Australia. Berawal dari satu kasus, virus tersebut akhirnya berkembang lagi di Selandia Baru, dan hingga kini tidak dapat sepenuhnya dieliminasi.

Wabah telah berkembang menjadi lebih dari 1.300 kasus, dengan 29 kasus baru terdeteksi pada hari Senin (4/10/2021). Selain itu, beberapa kasus lain telah ditemukan di luar Auckland. Namun demikian, Ardern mengatakan bahwa tujuh minggu lockdown di Auckland telah membantu menjaga wabah tetap terkendali.

"Untuk wabah ini, jelas bahwa periode lockdown ketat yang lama, tidak bisa membuat kami mencapai nol kasus. Tapi tidak apa-apa. Eliminasi itu penting karena kami dulu tidak memiliki vaksin. Sekarang kami memiliki vaksin, jadi kami bisa mulai untuk mengubah cara kita melakukan sesuatu,” ujar Ardern seperti dikutip dari The Associated Press.

Selandia Baru memulai vaksinasi massal cukup lambat dibandingkan negara-negara maju lainnya. Jumlah penerima vaksin meroket pada Agustus lalu, ketika wabah dimulai. Namun setelah itu, jumlahnya semakin menurun secara signifikan.

Sekitar 65% warga Selandia Baru saat ini telah mendapatkan satu dosis vaksin, dan sebanyak 40% warga telah mendapatkan vaksin lengkap. 

Baca Juga: Ibu Tiga Anak Perempuan yang Tewas di Selandia Baru Ditetapkan sebagai Tersangka

Pemerintah akan mulai melonggarkan pembatasan di Auckland pada Selasa. Warga Auckland akan dapat bertemu di luar ruangan dengan orang-orang terkasih. Pusat anak usia dini akan dibuka kembali dan orang-orang akan dapat bersantai di pantai. Namun pembukaan toko ritel, bar dan restoran masih belum dapat diputuskan.

Ardern mengatakan strategi eliminasi yang mereka lakukan sebelumnya telah berjalan dengan sangat baik, tetapi pemerintah akhirnya beralih ke perlindungan vaksin, yang dipercepat karena masuknya varian delta. 
 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x