Kompas TV internasional kompas dunia

Diminta Tetap di Rumah karena Covid-19, Warga Lansia di Singapura Merasa di Penjara

Kompas.tv - 1 Oktober 2021, 14:58 WIB
diminta-tetap-di-rumah-karena-covid-19-warga-lansia-di-singapura-merasa-di-penjara
Ilustrasi. Sebagian warga lansia di Singapura diimbau tetap berada di rumah menyusul meningkatnya kasus kematian akibat Covid-19 di kalangan warga senior di negara itu. (Sumber: Haydn Golden on Unsplash)
Penulis : Edy A. Putra | Editor : Iman Firdaus

SINGAPURA, KOMPAS.TV – Otoritas Singapura pada Kamis (30/9/2021) mengimbau warga berusia 60 tahun ke atas terutama yang belum divaksin, agar tidak keluar rumah hingga kasus infeksi Covid-19 melandai.

Namun, sebagian warga lansia di negara kota itu mengeluh karena tidak betah terkurung di dalam rumah.

“Saya tidak tahan. Rasanya seperti di penjara,” ujar Ismail (65), kepada The Straits Times.

Selepas bekerja seharian, Ismail biasanya bersantai di sebuah plaza terbuka di Lorong 4 Toa Payoh sebelum pulang pada sekitar pukul 22.00.

Di tempat itu, dia biasanya minum kopi sambil mengobrol dengan teman-temannya yang tinggal tidak jauh dari plaza tersebut.

Otoritas Singapura mengimbau warga lansia untuk tinggal di rumah hingga empat pekan ke depan menyusul meningkatnya kasus kematian akibat Covid-19 di kalangan warga senior di negara tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Murid Sekolah Dasar Diputuskan Belajar di Rumah

Ismail, seorang pegawai negeri yang menolak memberikan nama lengkapnya, mengaku sadar dengan risiko penyakit tersebut, namun merasa terpenjara jika harus tinggal di rumah dalam waktu yang lama.

“Saya tidak tahu harus melakukan apa. Menonton TV juga sangat membosankan,” tuturnya.

Ismail yang tinggal dengan ibunya yang berusia 89 tahun mengatakan seseorang bisa terinfeksi penyakit tersebut di mana pun. Dia dan ibunya, kata Ismail, sudah mendapatkan vaksin lengkap dan sedang menunggu untuk mendapatkan suntikan penguat atau booster.

Senada dengan Ismail, Tan Kim Seng (76) juga memiliki keluhan yang sama.

“Tidak ada yang bisa diajak bicara di rumah,” kata Tan, yang lajang dan bekerja sebagai tenaga pembersih paruh waktu.

Tan tinggal di sebuah blok apartemen sewaan. Saat diwawancarai, dia tengah duduk-duduk bersama empat warga lansia lainnya yang juga tinggal di blok yang sama.

Mereka duduk berjarak sambil membaca koran atau memainkan telepon genggam.

Baca Juga: Longgarkan Aturan Perbatasan, Singapura Mulai Terima Pengunjung dari Indonesia

“Saya tidak takut terkena virus. Selama kami tidak duduk berdekatan, kami waspada dan kami memakai masker secara benar, tidak apa-apa,” sambungnya.

Mereka mengaku sudah mendapatkan vaksin penuh dan seperti Ismail, sedang menunggu suntikan penguat.

Pek Hock Chai (63) seorang pensiunan teknisi listrik, memahami anjuran bagi warga lansia yang dikeluarkan pemerintah. Namun, kata dia, dia harus keluar rumah untuk makan.

“Memasak makanan yang sama di rumah, membosankan,” ujarnya.



Sumber : Kompas TV/The Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x