Kompas TV bisnis ukm

DPRD Minta UMKM Jadi Pemasok Peranti dan Seragam Sekolah di Surabaya

Kompas.tv - 9 September 2021, 14:09 WIB
dprd-minta-umkm-jadi-pemasok-peranti-dan-seragam-sekolah-di-surabaya
Ilustrasi siswa siswi SD mengenakan seragam merah putih (Sumber: Shutterstocks via Kompas.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

SURABAYA, KOMPAS.TV - DPRD Surabaya meminta pengadaan seragam dan peralatan sekolah, baik SD maupun SMP melibatkan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah. Khusus untuk koperasi yang ada di sekolah, pihaknya meminta agar produk-produk yang dijual adalah produk yang berasal dari UMKM di Surabaya.

Khusnul meminta keberadaan koperasi sekolah tetap dipertahankan. Melihat, koperasi menjadi indikasi pemberdayaan ekonomi itu jalan. "Makanya barang-barang yang ada di koperasi yang menyediakan kebutuhan siswa dan guru diambilkan dari UMKM di Surabaya. Agar UMKM bisa berdaya," katanya,Kamis (9/9/2021). 

Selain itu, Khusnul meminta pihak sekolah mengembalikan atau mengganti biaya seragam sekolah yang sudah terlanjur dibeli para siswa dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). "Biaya pembelian itu kami minta untuk dikembalikan. Karena siswa kelas 7 dari anak MBR ini nanti akan mendapat bantuan seragam dari Pemkot Surabaya," ujarnya.

Baca Juga: Sambut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Omzet Penjualan Seragam Meningkat

Khusnul menyebutkan, dari data yang dihimpun, jumlah siswa yang diterima di SMP maupun SD negeri atau swasta dari jalur afirmasi atau MBR sebanyak sekitar 112.000 siswa. Dari jumlah tersebut, beberapa siswa sudah ada yang terlanjur membeli seragam di sekolah.

Saat ini, lanjut Khusnul, Pemkot Surabaya sedang melakukan cek silang data siswa MBR di tiap-tiap sekolah. Cek silang ini sangat penting agar anak dari kalangan MBR ini tidak ada yang terlewat. Ia meminta dinas terkait untuk betul-betul serius mengecek data tersebut.

Selain itu, terkait bantuan seragam ini, Khusnul juga meminta kepada Pemkot Surabaya untuk memberikan seragam yang sudah jadi baju, bukan berupa bahan kain yang harus dijahitkan dulu. Sebab, jika hanya diberikan kain, orang tua MBR masih dibingungkan untuk biaya menjahit.

"Selama ini distribusi bantuan seragam masih berupa kain. Untuk itu, sebaiknya pada ajaran sekolah tahun 2022/2023, Pemkot Surabaya mendistribusikannya sudah berbentuk seragam siap pakai," pungkasnya.  

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dimulai, Siswa Bersemangat


 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x