Kompas TV nasional peristiwa

Pesawat Batik Air Mendarat Darurat di Kualanamu, Ini Cerita Penumpang saat Menunggu Pengecekan

Kompas.tv - 29 Agustus 2021, 23:56 WIB
pesawat-batik-air-mendarat-darurat-di-kualanamu-ini-cerita-penumpang-saat-menunggu-pengecekan
Ratusan penumpang pesawat Batik Air asal Aceh menunggu di terminal kedatangan Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, setelah pesawat yang mereka tumpangi mendarat darurat, Minggu (29/8/2021). (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Edy A. Putra

MEDAN, KOMPAS.TV - Penumpang pesawat udara Batik Air yang mendarat darurat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatara Utara pada Minggu (29/8/2021), mengaku sempat kelaparan.

Menurut Hayatullah Fajri sebagaimana dilansir dari Antara, saat tiba di ruang terminal keberangkatan, seluruh penumpang tidak diberikan makanan ataupun minuman.

"Selama hampir empat jam kami berada di terminal keberangkatan, tidak ada makanan apa pun yang diberikan termasuk air minum," kata Hayatullah Fajri.

Padahal menurutnya, makanan dan minuman sudah menjadi hak penumpang sebagai jaminan mendapat perlindungan konsumen sehingga tidak merasa dirugikan.

Menurut dia, seluruh penumpang baru diberikan kudapan (snack) saat akan memasuki pesawat di pintu keberangkatan sekitar pukul 15.30 WIB.

Dikatakan pula bahwa nasi diberikan kepada penumpang di bawah tangga pesawat.

Baca Juga: Gangguan Teknis, Pesawat Batik Air Tujuan Banda Aceh - Jakarta Mendarat Darurat di Medan

"Kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Peristiwa ini sangat merugikan kami sebagai penumpang," katanya menambahkan.

Tidak hanya itu, selama berada di dalam gedung terminal, penjelasan yang diberikan oleh petugas sangat minim.

Hal senada juga diungkapkan Irfan. Menurut dia, saat kondisi kelaparan, para penumpang terpaksa membeli sendiri makanan dan minuman selama berada di dalam gedung terminal di Kualanamu.

Kondisi tersebut, kata dia, benar-benar membuat penumpang kecewa karena mendapatkan pelayanan yang tidak seharusnya.

"Kami berharap persoalan ini agar menjadi perhatian pemerintah sehingga layanan seperti ini tidak lagi dirasakan penumpang lain," kata Irfan.

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Batik Air rute Banda Aceh-Jakarta dengan nomor ID-6897 mendarat darurat di Bandara Kualanamu pada Minggu (29/8/2021).

Pesawat tersebut sedianya dijadwalkan terbang dengan rute Banda Aceh melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar (BTJ) tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK).

Pendaratan darurat yang dilakukan pesawat Batik Air disebabkan ada komponen pada salah satu mesin yang perlu menjalani pengecekan.

Pendaratan dilakukan guna memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. Oleh karena itu, pilot memutuskan untuk untuk melakukan pengalihan pendaratan atau divert ke Bandar Udara Internasional Kualanamu.

Adapun mesin yang akan dicek berada pada kokpit pesawat. Berdasarkan prosedur operasi standar (SOP) sebetulnya pengecekan telah dilakukan sebelum keberangkatan dan hasilnya menyatakan bahwa pesawat tersebut layak terbang.

Sementara itu, manajemen maskapai Batik Air menyiapkan kompensasi kepada penumpang penerbangan ID-6897 rute Banda Aceh-Jakarta yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu.

Baca Juga: Pesawat Batik Air Mendarat Darurat, Pihak Maskapai Siapkan Kompensasi Penumpang

Menurut Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro pihaknya akan menyiapkan pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Batik Air sedang mempersiapkan untuk pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) berdasarkan ketentuan yang berlaku," kata Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi, Minggu (29/8/2021).

Selain menyiapkan kompensasi, Danang juga mengatakan manajemen telah menyiapkan pesawat pengganti bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dari Bandara Kualanamu ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.

Pesawat pengganti telah diperiksa dan berstatus layak terbang atau operasi. Sementara pilihan lain, kata Danang, penumpang bisa mengatur kembali jadwal penerbangan sesuai permintaan.

Misalnya, mengubah jadwal keberangkatan atau reschedule dan pengembalian dana tiket atau refund.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x