Kompas TV nasional update corona

Anies: Tangani Covid-19 Jangan Pakai Kosmetik, tapi Kerja Otentik, Virus Enggak Bisa Difoto

Kompas.tv - 23 Agustus 2021, 13:26 WIB
anies-tangani-covid-19-jangan-pakai-kosmetik-tapi-kerja-otentik-virus-enggak-bisa-difoto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kunjungan ke RSUD di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada Jumat, 30/4/2021. (Sumber: Akun Instagram Anies Baswedan)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan upaya menangani pandemi Covid-19 tidak dapat dilakukan dengan cara pencitraan.

Sebaliknya, kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, harus melalui kerja-kerja yang otentik. 

Baca Juga: Penggagas Sekolah Alam Lendo Novo Meninggal Dunia, Anies Baswedan Berduka

Demikian pernyataan tersebut disampaikan Anies Baswedan dalam diskusi virtual yang diunggah akun Youtube Gelora TV. 

"Menangani Covid-19 jangan pakai kosmetik, jangan pakai touch-up. Kalau kerja menangani pandemi begini, itu pakai kerja-kerja otentik," kata Anies yang dikutip pada Senin (23/8/2021).

Selain itu, Anies menambahkan, tidak bisa pula memakai foto atau atraksi-atraksi apapun. Menurutnya, penanganan pandemi harus mengacu pada grafik data yang ada di lapangan. 

"Enggak bisa pakai foto, enggak bisa pakai atraksi, tapi pakai grafik, virusnya enggak bisa difoto, sembuhnya juga," ujar Anies.

Baca Juga: Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP: Sudahlah Pak Anies, Lupakan Formula E

"Jadi bangun sistem, bangun data yang benar, jadi dapat dilihat penanganannya benar atau tidak." 

Anies menjelaskan, sejak muncul kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020, Pemprov DKI telah memprediksi pandemi akan berlangsung lama. 

Oleh karena itu, Anies mengatakan, Pemprov DKI membangun sistem corona.jakarta.go.id untuk mengkoordinir penanganan Covid-19.

Awalnya, Anies menceritakan, sistem tersebut dibangun hanya untuk distribusi rapid test, alat perlindungan diri (APD), distribusi kebutuhan-kebutuhan logistik penanganan Covid-19. 

Baca Juga: Jakarta Rentan Tenggelam? Ini Penjelasan Gubernur Anies Baswedan

Namun belakangan, sistem tersebut mampu mengkoordinasikan 332 puskesmas di Jakarta.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x