Kompas TV nasional peristiwa

Densus 88 Sebut Kelompok Teroris Ikut Berpolitik dan Lihai Menyusup

Kompas.tv - 20 Agustus 2021, 20:58 WIB
densus-88-sebut-kelompok-teroris-ikut-berpolitik-dan-lihai-menyusup
Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makassar setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). (Sumber: Tribunnews/Irwan Rismawan )
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Detasemen Khusus (Densus 88) menyatakan akan meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi setiap upaya tindakan terorisme di Indonesia.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat banyaknya pengungkapan terduga teroris serta lihainya kelompok teror merencanakan agendanya, terutama kelompok Jamaah Islamiyah.

Pernyataan tersebut disampaikan Kabagbanops Densus 88 Kombes Pol Aswin Azhar Siregar dalam konfrensi pers penangkapan 53 terduga pelaku teror di Mabes Polri, Jumat (20/8/2021).

“Kami mengingatkan bahwa Jamaah Islamiyah ini sangat lihai menyesuaikan dengan kondisi keadaan yang ada,” kata Aswin.

Baca Juga: Densus 88 Geledah Rumah Warga di Pekalongan

Aswin pun membeberkan sejumlah kelihaian kelompok Jemaah Isamiyah berdasarkan temuan Densus 88.

Kelompok Jamaah Islamiyah disinyalir berupaya masuk dalam tatanan sosial masyarakat. Bahkan, kata Aswin, ikut dalam kegiatan politik. Mereka menyusup dengan cara-cara yang tidak mencurigakan.

“Ada yang mungkin ikut berpolitik menyusup ke dalam masyarakat dan mulai menggunakan cara-cara yang terlihat damai aman,” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Sebut Jamaah Islamiyah Incar Momen 17 Agustus

Dia mengungkapkan untuk menyusup ke masyarakat, anggota Jamaah Islamiyah misalnya menggunakan kotak amal atau menggunakan kegiatan tabligh untuk kepentingan pengumpulan dana bagi gerakannya.

Aswin menyebut sepanjang awal tahun 2021 hingga saat ini, Densus 88 telah menangkap 123 terduga teroris. Angka itu naik dari periode 2020 silam. Pada periode lalu itu Densus 88 menangkap sebanyak 64 orang.

Baca Juga: FKPT: Penangkapan, Bukti Teroris Masih Eksis

 

 

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x