Kompas TV internasional kompas dunia

Apakah Taliban akan Bantu Rakyat Palestina Melawan Israel?

Kompas.tv - 17 Agustus 2021, 18:43 WIB
apakah-taliban-akan-bantu-rakyat-palestina-melawan-israel
Petempur kelompok Taliban di jalanan provinsi Laghman, Afghanistan, 15 Agustus 2021 (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada Minggu (15/8/2021), Taliban dengan cepat mengambil alih Ibu Kota Afghanistan, Kabul, lewat serangan kilat selama 10 hari usai pasukan asing pimpinan Amerika Serikat (AS) menarik diri.

Kemenangan mengejutkan Taliban ini menunjukkan dua hal. Pertama, militer Afghanistan yang lemah dan begitu bergantung pada tentara AS.

Kedua, Taliban memiliki kemampuan kuat dalam pertempuran. Pusat Pemberantasan Terorisme AS memperkirakan, kelompok inti Taliban berjumlah 60.000 orang.

Taliban juga memiliki tambahan kelompok milisi dan pendukung lainnya, sehingga total jumlah mereka dapat melebihi 200.000 personel.

Baca Juga: Investasi Miliaran Dolar 2 Dekade AS pada Tentara Afghanistan Sia-Sia, Kini Justru Diambil Taliban

Keberhasilan Taliban menguasai Kabul juga membuat mereka dapat menyita seluruh persenjataan canggih tentara Afghanistan, hasil pemberian militer AS.

Pemerintah AS sendiri menggelontorkan uang setidaknya 83 miliar dolar AS atau setara Rp 1.192 triliun untuk pengembangan pasukan Afghanistan.

Setelah menguasai Afghanistan, Taliban mengklaim hendak menegakkan syariah atau hukum Islam versi mereka.

Lalu, dengan pasukan dan persediaan senjata canggih itu, apakah Taliban akan membantu Palestina yang sama-sama mayoritas Islam dan wilayahnya sedang diduduki Israel?

Apalagi, Israel mendapat sokongan dari AS, musuh besar Taliban dalam Perang Afghanistan selama 20 tahun terakhir.

Siapa Taliban?

Taliban bermula dari madrasah-madrasah atau sekolah di daerah Pashtun di Afghanistan timur dan selatan. Sebagian menuduh mereka berasal dari wilayah Pakistan Utara.

Sekolah itu mengajarkan ajaran Islam tradisional. Siswa-siswa (talib) di sana juga menjadi pelaku perang saudara antara Pemerintah dan kelompok pemberontak sejak 1979.

Amerika dan Uni Soviet ikut turut campur dalam perang itu untuk merebut kendali geopolitik di wilayah Asia. Keduanya saat itu sedang terlibat Perang Dingin.

Pasukan pemberontak mendapat dukungan dari Amerika, Pakistan, China, Iran, Arab Saudi, dan Inggris. Sementara, pemerintah Afghanistan disokong Uni Soviet.

Baca Juga: Masa Depan Ekonomi Afghanistan di Bawah Taliban, Prediksi Investasi China hingga Negara Narkoba

Siswa-siswa di madrasah daerah Pashtun itu ikut berperang dan belajar teknik militer selama Perang Afghanistan-Uni Soviet.

Setelah perang usai, Taliban muncul pada 1994. Di bawah kepemimpinan Mullah Mohammad Omar, gerakan ini menyebar ke sebagian besar Afghanistan. 

Dengan pengalaman dari perang sebelumnya, Taliban berhasil merebut kekuasaan dari panglima perang Mujahidin.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x