Kompas TV nasional politik

Mural Berisi Kritik Dihapus, KSP: Tidak Mungkin Perintah Istana

Kompas.tv - 16 Agustus 2021, 11:10 WIB
mural-berisi-kritik-dihapus-ksp-tidak-mungkin-perintah-istana
Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten. (Sumber: Tribunnews/Istimewa)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo disebut bersikap santai merespons mural yang bergambar mirip wajahnya. Sebab, Presiden Jokowi sungguh sangat terbuka terhadap gagasan, saran, hingga kritik yang ditujukan untuk membangun bangsa.

Hal tersebut disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, Senin (16/8/2021).

“Saya ingin menegaskan kembali seperti biasanya bahwa presiden sungguh sangat terbuka terhadap setiap gagasan, kritik, kemudian saran dari semua pihak dan tentu saja tujuannya adalah untuk membangun bangsa yang besar ini,” kata Ali Mochtar Ngabalin.

“Tetapi yang berdekatan itu adalah sampaikan kritik dengan menunjuk kesantunan, tingginya etika, norma yang berlaku untuk mencari solusi-solusi bersama dalam rangka mewujudkan apa-apa yang menjadi impian kita bersama di bangsa yang besar ini.”

Baca Juga: Jokowi: Resesi dan Krisis Datang Bertubi-tubi Berhasil Kita Lampaui

Dalam keterangannya, Ali Mochtar Ngabalin kemudian membantah adanya perintah Presiden untuk mural-mural di sejumlah daerah bergambar wajah mirip Jokowi dihapuskan. Ditegaskan Ali Mochtar Ngabalin, karakter kepemimpinan Presiden Jokowi adalah figure yang terbuka terhadap setiap kritik dan masukan.

“Karakter dan gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi Presiden Jokowi lebih kurang saya empat tahun ada di Istana Negara tidak menemukan karakter itu (Khawatir kritik -red),” ujarnya.

Menurut Ali Mochtar Ngabalin, polisi yang turun dan kemudian menghapus mural-mural di sejumlah daerah dilakukan karena merasa bertangggung jawab. Sebab, katanya Ali Mochtar Ngabalin, yang digambar dalam mural wajannya mirip dengan Presiden.

Baca Juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Seperti Kawah Candradimuka yang Menguji, Mengajarkan Sekaligus Mengasah

“Kalau polisi kan kita tahu, polisi adalah lembaga negara ya sangat independen, polisi adalah lembaga institusi negara yang kalau polisi lihat kemudian polisi merasa bertanggung jawab karena yang dilukis yang digambar itu adalah gambar wajah mirip Presiden sebagai Kepala Negara,” jelasnya.

“Saya pastikan tidak mungkin ada perintah dari pusat,  ada perintah dari Istana Negara,  apa ada dari kami sudah pasti," kata Ngabalin.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x