Kompas TV nasional peristiwa

Presiden Jokowi Dorong Generasi Muda untuk Tertarik Jadi Petani

Kompas.tv - 6 Agustus 2021, 15:00 WIB
presiden-jokowi-dorong-generasi-muda-untuk-tertarik-jadi-petani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada generasi muda Indonesia untuk memiliki minat menjadi petani. 

Mengingat, kata Jokowi, mayoritas petani di Tanah Air saat ini berusia 45 tahun ke atas. 

"Kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani sebab, dari total petani Indonesia sebanyak 71 persen berusia 45 tahun ke atas," kata Jokowi saat memberikan sambutan secara daring dalam acara pengukuhan duta petani milenial Kementerian Pertanian, Jumat (6/8/2021).

Melihat minimnya ketertarikan generasi muda untuk menjadi petani, Jokowi menginginkan agar pekerjaan tersebut dapat menjadi profesi yang menjanjikan dan mensejahterakan. 

"Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan dan profesi yang mensejahterakan," tegas Jokowi. 

Sementara itu, menurut pemaparannya pertanian menjadi salah satu sektor tangguh tumpuan ekonomi Indonesia. 

Di saat hampir semua sektor mencatat pertumbuhan negatif di 2020, justru sektor pertanian tumbuh positif sebesar 1,75 persen.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Modular Tanjung Duren

Kemudian pada triwulan pertama 2021 yang lalu, Jokowi menyebut sektor pertanian kembali tumbuh positif 2,95 persen.

"Momentum tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun kemandirian pangan Indonesia dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan," ungkap Jokowi. 

Sebab itu, Pemerintah, lanjut Jokowi akan berusaha terus untuk membuat sektor pertanian sebagai sektor yang menguntungkan, yakni dengan meningkatkan profesionalisme dan daya saing.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo ini mengimbau kepada para petani dan kelompok tani untuk tidak hanya bergerak di hulu atau on-farm saja

Namun, mereka diminta mulai masuk pada tahap hilir yakni pengolahan pascapanen, sampai ke proses packaging dan trading (dagang).

"Karena justru di sisi inilah keuntungan terbesar akan diperoleh, hal ini akan memberikan pluang bagi peningkatan kesejahteraan petani," ujarnya. 

Baca Juga: Nasib Petani Tanaman Hias Selama PPKM, Terbebani Penyekatan hingga Surat Bebas Covid-19



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x