Kompas TV nasional sosial

Hebatnya ASI Eksklusif, Dapat Bantu Tingkatkan Kekebalan Bayi dari Covid-19

Kompas.tv - 6 Agustus 2021, 10:46 WIB
hebatnya-asi-eksklusif-dapat-bantu-tingkatkan-kekebalan-bayi-dari-covid-19
Ilustrasi ibu menyusui. (Sumber: Shutterstocks via Kompas.com)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi menyebut,  hingga akhir Juli 20201, sebanyak 447 anak berusia dibawah 1 tahun meninggal karena terpapar Covid-19. 

Mirisnya dari jumlah tersebut, Wiyarni mengungkapkan terdapat 16 persen diantaranya adalah bayi yang baru lahir. 

Melihat kondisi itu, Wiyarni mengimbau kepada seluruh ibu menyusui untuk dapat memberikan ASI Eksklusif kepada sang buah hati, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. 

Menurut pemaparannya, selain sebagai sumber makanan utama, ASI juga penting untuk melindungi bayi dari paparan Covid-19. 

Ibu menyusui yang positif Covid-19, kata dia, juga tetap bisa memberikan ASI Ekslusif untuk buah hatinya. Bahkan berdasarkan hasil penelitian, ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi.

"Inilah yang disebut imunisasi pasif alami, yang diberikan ibu penyintas Covid-19 kepada bayinya," kata Wiyarni dalam keterangan resminya, Jumat (6/8/2021). 

Dia menjelaskan ASI di dalam ibu positif Covid-19 mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, Lactalbumin, Lactoferin dan lain-lain, yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2 atau virus corona. 

Wiyarni menambahkan, antivitas antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG spesifik dalam air susu penyintas Covid-19 mampu bertahan selama 7 hingga10 bulan pascainfeksi.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Ibu Menyusui Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 jika Penuhi 5 Syarat Ini

Tak hanya pada ibu yang terkonfirmasi positif, peningkatan kekebalan tubuh, juga ditemukan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Bahkan, menurut penjelasannya, kadar antibodinya telah meningkat sejak 14 hari pasca penyuntikan pertama.

“Pada ibu yang telah vaksinasi Covid-19 ditemukan kadar antibodi slgA spesifik SARS-CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari pascavaksinasi dosis pertama, semakin kuat setelah minggu ke-4 dan terukur lebih tinggi pada minggu kelima dan keenam,” jelasnya. 

Oleh sebab itu, Wiyarni menekankan aktivitas menyusui tidak boleh terputus, meskipun ibu menyusui adalah kontak erat maupun telah terkonfirmasi positif Covid-19.

ASI tetap dapat diberikan dengan tetap melakukan protokol kesehatan ketat dan tidak mengalami gejala yang berat, jadi ibu masih bisa menyusui langsung.

“Menyusui tidak boleh terputus apapun status ibu. Apabila kondisisnya tidak memungkinkan, ibu yang positif dan dirawat harus didukung agar bisa memerah ASI. Jika ibu masih kuat, lanjutkan dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19," tegasnya. 

Baca Juga: Pakar: Ibu Menyusui Tetap Aman Berikan ASI Saat Positif Covid-19 Selama Patuh Protokol Kesehatan



Sumber : Kompas TV/sehatnegeriku.kemkes.go.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x