Kompas TV internasional kompas dunia

Atlet Angkat Besi Uganda yang Akan Berlaga di Olimpiade Tokyo Dilaporkan Menghilang

Kompas.tv - 17 Juli 2021, 15:49 WIB
atlet-angkat-besi-uganda-yang-akan-berlaga-di-olimpiade-tokyo-dilaporkan-menghilang
Simbol Olimpiade terpasang di beberapa venue di Kota Tokyo, Jepang jelang bergulirnya Olimpiade Tokyo. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

OSAKA, KOMPAS.TV - Atlet angkat besi Uganda, Julius Ssekitoleko yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo, dilaporkan telah menghilang.

Laporan tersebut dilakukan setelah ia tak muncul untuk melakoni tes Covid-19.

Polisi pun melakukan pencarian pada Jumat (16/7/2021) di dekat Osaka, Jepang, tempat atlet 20 tahun itu ambil bagian dalam pelatihan.

Sskitoleko sebelumnya tengah melakukan isolasi dengan tinggal di Izumisano, untuk menghentikan penularan Covid-19.

Baca Juga: Heboh Klaster Covid-19 Karaoke Singapura, Ini Catatan Vaksinasi 120 Pengunjung yang Terinfeksi

Dua anggota delegasi Olimpiade Uganda dinyatakan positif Covid-19, bulan lalu.

Meski begitu tak dijelaskan apakah Ssekitoleko merupakan salah satu dari dua anggota yang postif tersebut.

Presiden Federasi Angkat Besi Uganda, Salim Musoke mengatakan terakhir kali ia bicara dengan Ssekitoleko tiga hari sebelum ia hilang.

“Ketika saya mendapatkan pesan itu, saya berpikir apa yang terjadi jika mereka semua dijaga dengan baik. Apa yang terjadi dengan keamanan yang selalu mereka bicarakan?” tuturnya kepada New York Times dikutip dari Mirror.

“Atlet yang hilang tentu tak bagus untuk negara. Saya berdoa agar mereka bisa menemukannya. Pemerintah Jepang harus menemukannya, dan kami akan mengeluarkannya dari olahraga ini,” tambahnya.

Juru Bicara Kota Izumisano, Yuji Fukuoka mengatakan mereka akan berusaha untuk menemukannya.

“Yang kami inginkan adalah menemukannya secepat mungkin. Ia bisa saja tengah mengalami waktu yang berat,” ujarnya.

Baca Juga: Ngeri, Perempuan Ini Menerobos Masuk Ruang Dokter Gigi dan Cabut 13 Gigi Pasien yang Tak Curiga

Para atlet yang diisolasi sebelum ajang dimulai pada 23 Juli nanti telah mengungkapkan kritikannya.

Mereka dipaksa untuk tetap tinggal di hotel, venue Olimpiade atau di tempat latihan.

“Kami mengalami apa yang kami sebut sebagai lapangan penjara,” tulis atlet angkat berat Inggris, Sarah Davies di Instagram.

“Sejujurnya, semua terasa kami dipenjara. Tetapi ya begitulah. Selamat datang di Olimpiade edisi Covid-19,” tambahnya.



Sumber : Mirror


BERITA LAINNYA



Close Ads x